KUNINGAN, RADARCIREBON - Bunga melati dan garam krosok kasar atau dalam bahasa sunda uyah badag, menjadi teror di Desa Karangbaru, Kecamatan Ciwaru, Kabupaten Kuningan.
Air bunga melati dan uyah badag, ditebar di beberapa titik di Desa Karangbaru pasca demo yang dilakukan warga desa setempat ke perangkat desa.
Dikutip dari beberapa sumber, berikut ini khasiat dan kegunaan dari pemakaian bunga melati dan uyah badag yang sering digunakan dalam berbagai ritual.
Bunga melati atau jasmine merupakan salah satu jenis bunga yang memiliki simbol mistis dalam berbagai budaya di seluruh dunia.
BACA JUGA:UPDATE Kasus Bank Emok Oknum Perangkat Desa Karang Baru Kuningan, Polisi hingga Camat Sudah Bergerak
Bunga melati dianggap sebagai simbol kesucian atau kemurnian dalam budaya asia, terutama di Indonesia, India, dan China.
Bunga melati sering digunakan dalam berbagai acara keagamaan, termasuk pernikahan, pemakaman karena dianggap sebagai simbol dari keabadian.
Peneliti dan akademisi kebudayaan Jawa Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, Dwi Woro Retno Mastuti mengatakan, bunga melati melekat dengan hal berbau seram.
Menurutnya, lekatnya aroma melati dengan hal seram memang tak bisa dipisahkan dari adat dan kepercayaan Jawa sejak dulu kala.
BACA JUGA:GEGER! Teror Mistis Warga Karang Baru Kabupaten Kuningan, Warganet: 'Ilmu Kapas Kasiram Cai'
BACA JUGA:SEREM! Warga Karang Baru Kuningan Diteror Air Melati dan Garam Pasca Kredit Fiktif Terungkap
Dwi memaparkan, melati serta aromanya memang memiliki fungsi dalam kegiatan spiritual masyarakat Jawa tradisional.
Seperti pada kemenyan, aroma melati dan bunga lainnya diyakini berfungsi membawa aura spiritual ke alam semesta.
Hal yang sama diutarakan oleh tokoh spiritual Mbah Yadi yang berasal dari Pati, Jawa Tengah.