Kepala BPBD Kuningan, Indra Bayu Permana dan tim kembali menyusuri sungai di hari keempat.
Area pencarian lebih diperluas hingga beberapa puluh kilometer sepanjang sungai. Tak hanya sungai yang disasar namun juga tim darat.
"Kami mendapat bantuan dari Basarnas yang membawa alat deteksi bawah air. Tapi sampai hari keempat, belum ada tanda tanda tubuh korban. Sejumlah perahu karet juga sudah diterjunkan untuk mencari korban di sungai, dan tim darat juga melakukan pencarian," terang Indra Bayu Permana.
BACA JUGA:Memberi Makna Indonesia, Simak Sederet Capaian BRI Terus Tebarkan Social Values
BACA JUGA:Liu Yanping Bertemu Habib Thohir di Madinah Sebelum Mengucapkan Syahadat di Ponpes Jagasatru Cirebon
Semangat tim pencari untuk menemukan korban, masih tinggi. Mereka kembali menyusuri sungai Cisanggarung menggunakan perahu karet di hari kelima. Kendati sudah bekerja keras, tim masih nihil menemukan korban.
Dan hari Senin 27 Februari 2023, adalah hari keenam tim melakukan pencarian korban. Pencarian ini bersandi Operasi ESAR.
"Dimulai setelah apel pagi dan pembagian personel, dilanjutkan dengan pencarian dari titik start. Tim yang terlibat yaitu BPBD, Basarnas, Relawan PB, AKAR, dan FKPAP," kata Indra, Senin 27 Februari 2023.
Dalam Operasi ESAR ini menurunkan 1 tim air (Basarnas), 1 unit river boat aqua eyes sebanyak 5 orang melanjutkan penyisiran dari Babakan, Losari sampai Bendungan Karet, Tawangsari.
BACA JUGA:Pencurian Motor di Indramayu, 4 Pelaku Ditangkap Berawal dari Postingan di Facebook
Kemudian 1 tim air yakni BPBD dan relawan, 1 unit river boat (6 orang) melakukan penyisiran kembali dari titik 0 (tempat kejadian korban diduga hanyut).
"Dan 1 tim body rafting, melakukan penyisiran kembali dari titik 0 untuk memaksimalkan pencarian di titik-titik yang tidak terjangkau river boat. Kami juga menyiapkan 1 tim mobilisasi untuk koordinator, logistik, drop/antar jemput, dokumentasi, monitoring, dan lainnya," sebut Indra.*