TERUNGKAP! Bocoran Sumber Dana Mahad Al Zaytun, Pantas Saja Proyek Mercusuar Terus Jalan

Rabu 31-05-2023,10:42 WIB
Reporter : Yuda Sanjaya
Editor : Yuda Sanjaya

INDRAMAYU, RADARCIREBON.COM - Pondok Pesantren dan Mahad Al Zaytun tak henti-hentinya membangun. Bukan hanya sarana pendidikan, tapi juga di bidang lain.

Seperti pertanian, perkebunan, kehutanan, peternakan dan perikanan. Bahkan yang terbaru Al Zaytun membangun galangan kapal di Eretan Kulon, Kadanghaur Indramayu.

Galangan ini sedang menyiapkan pembuatan kapal tangkap berskala besar. Sudah dua kapal yang rampung digarap di galangan itu. Satu lagi sedang dalam proses persiapan.

Apa yang dilakukan di galangan itu sekarang, bagian dari proyek pembuatan 90 kapal tangkap skala besar.

BACA JUGA:Jawaban Kivlan Zen Ditanya Kaitan NII KW9 dan Al Zaytun, Publik Masih Curiga

Banyak yang bertanya, dari mana sumber dana yang digunakan untuk membangun segala macam proyek di Al Zaytun itu?

Untuk menjawab pertanyaan itu tentu panjang ceritanya. Namun bagi Al Zaytun bukan persoalan dari mana dana yang digunakan untuk membangun. Yang paling penting adalah bagaimana pembangunan itu berkelanjutan? 

Nah, ada unggahan yang menarik soal pembangunan berkelanjutan di Al Zaytun itu. Unggahan itu dari Ade Chan melalui akunnya di media sosial Facebook pada 18 Februari 2019.

Banyak tulisan dia tentang Al Zaytun. Salah satunya diberi judul “Sustainbable Al Zaytun”. Dia menguraikan panjang lebar tentang pembangunan di pondok yang berlokasi di Mekarjaya, Gantar, Indramayu ini.

BACA JUGA:Tips Berkendara! Ini Cara Berkendara dengan Motor Matik Saat Lewati Tanjakan dan Turunan

Sustainable, menurutnya adalah kemampuan untuk tetap mempertahankan sumber daya. Caranya dengan mengatur penggunaan, perkembangan dan perlindungan terhadap sumber daya alam dan fisik. 

Yakni dengan tidak menyebabkan kerusakan suatu ekologi. Generasi masa depan pun tetap dapat menikmati atau mengomsumsi sumber daya yang tersedia saat ini.

Dia pun menyebut teori Sustainable Development (SD). Yaitu pembangunan berkelanjutan yang memenuhi kebutuhan sekarang tanpa mengorbankan pemenuhan generasi masa depan.

Dia menyebut, SD dituntut memenuhi 3 faktor. Yakni faktor ekonomi, masyarakat dan lingkungan. Bagaimana dengan pembangunan di Indonesia, apakah telah memenuhi standar SD?

BACA JUGA:Denpom Cirebon Buru Anggota TNI Nakal hingga ke Tempat Hiburan Malam, Ini yang Didapat

Kategori :