3. Environmental Factor
Inilah sebuah keajaiban. Bagaimana Al Zaytun telah berhasil menyulap tanah kering nan gersang dengan suhu udara yang cukup tinggi, berubah menjadi daerah dengan predikat penghasil oksigen terbaik.
Terpantau google maps dunia sebagai The Oxygen City dan The Forest City. Al Zaytun telah berjasa menciptakan iklim baru bagi wilayah itu.
Pepohonan yang ditanam Al Zaytun telah direncanakan dengan matang. Dipilihlah pohon-pohon kayu keras yang selain bernilai investasi tinggi, juga berperan sebagai penghasil oksigen terbaik. Pohon Jati Emas adalah pohon utama dalam Hutan Kota Al Zaytun.
Dalam pandangan Syech Al Zaytun, jati merupakan pohon yang bisa mengukur jati diri. Pohon ini memiliki daun yang lebar dengan permukaan yang kasar, sehingga merupakan alat penyaring debu udara (filter alami). Memiliki kemampuan serap alami menetralisasi buangan karbon dengan cukup baik.
BACA JUGA:TOK! Teddy Minahasa Resmi Dipecat dengan Tidak Hormat dari Polri
Ditanam pula eucalyptus, dan pohon kayu keras lainnya. Bahkan pohon-pohon Timur Tengah. Seperti pohon Tiin dan Zaytun tumbuh subur di lahan Al Zaytun. Semua pepohonan telah berperan menghasilkan oksigen terbaik, dan menciptakan iklim baru.
Tak hanya urusan menata lahan hijau. Kampus Pemuliaan Lingkungan ini juga menata air. Al Zaytun tertantang untuk menjawab ketakutan dunia pada krisis ketersediaan air.
Maka dibangunlah instalasi pengolahan dan penyediaan air untuk memenuhi kebutuhan sekarang dan di masa mendatang.
Manajemen air pun diterapkan mulai dari sumur serapan di setiap gedung. Juga pengaturan saluran penyaring air limbah, reservoir dan waduk yang dibangun pada ketinggian tertentu dengan sistem pompa.
BACA JUGA:Panji Gumilang Tawarkan Konsep Ini untuk Atasi Abrasi Pantai di Pulau Jawa
Air yang sudah dibersihkan dan air hujan yang melimpah dipompa masuk waduk. Saat dibutuhkan dapat disalurkan ke seluruh kawasan kampus. Sehingga musim hujan dimaknai sebagai Panen Air, yang di tempat lain malah menjadi bencana banjir.
Al Zaytun, di musim kemarau tidak kekeringan, dan di musim penghujan tidak kebanjiran. Ini bagian dari mimpi Panji Gumilang.
Dengan komitmennya menghijaukan kembali Indonesia, Al Zaytun tidak pernah berhenti mengadakan penelitian terhadap sejumlah bibit tanaman. Maka dibangunlah fasilitas gedung kultur jaringan yang sejak awal sudah berdiri.
Laboratorium Kultur Jaringan Al Zaytun telah mengembangkan 250.000 bibit pohon jati yang akan ditanam di areal kampus.
BACA JUGA:CERDAS! Daripada Tawuran, Pertina Kuningan Fasilitasi Pelajar dengan Program Ini