JAKARTA, RADARCIREBON.COM – Pengamat pertahanan negara Connie Rahakundini Bakrie disebut oleh Panji Gumilang untuk dijadikan nama kapal yang saat ini sedang dibangun oleh Pondok Pesantren Al Zaytun.
Mendengar namanya disebut oleh Panji Gumilang, tanpa mengurangi rasa hormat, Connie Rahakundini Bakrie pun menyampaikan apresiasinya.
BACA JUGA:Turun di Kapolda Jawa Barat Cup, Polresta Cirebon Kirim 34 Atlet Bulutangkis
Namun, Connie Rahakundini Bakrie pun nampaknya sadar diri, bahwa masih banyak nama-nama pejuang yang patut disematkan dalam kapal berukuran jumbo.
Kepada Panji Gumilang dia pun menyodorkan sejumlah nama yang bisa dipertimbangkan untuk menjadi nama kapal yang saat ini sedang dibangun di galangan kapal yang terletak di Kabupaten Indramayu.
BACA JUGA:Kaesang Pangarep Banyak Dilirik Partai Politik, Puan Maharani: Berminat Enggak Masuk PDI Perjuangan?
“Dengan segala kerendahan hati, saya sangat berharap sebelum membubuhkan nama saya, Syekh kiranya dapat membubuhkan antara lain nama nama tokoh bangsa yang saya kagumi selain Kanjeng Ratu Kalinyamat,” tulis Connie dalam sebuah surat terbuka yang diposting di Facebook pribadinya.
Nama pertama yang diajukan oleh Connie adalah Putri Ratna Kemala Putro Manyang Seulodong.
Sosok Putri Kemala Putro Manyang Seulodong merupakan pemimpin sekaligus yang memproklamirkan Kerajaan Jeumpa di tahun 770-an bersama suaminya Shahrianshah Salman Al-Farisi.
BACA JUGA:Komentar Connie Rahakundini Bakrie Soal Bahtera Panji Gumilang: Uang 8 Trilyun Bisa Buat 4 Kapal
Kemudian, kiprah Putri Kepala melahirkan beberapa kerajaan lain di Aceh, antara lain di Perlak, Pasai, Pedir dan Darussalam.
Nama kedua adalah Laksamana Maharani yang hidup di tahun 1170-an dan terkenal karena kepiawaiannya dalam ilmu navigasi serta kemahiran diplomasi dan armada lautnya dikenal mematikan dengan sebutan “angkatan laut panah”.
Karena panah prajurit-prajurit laut gagah perkasanya dibubuhi racun dengan menggunakan getah kayu khusus dari hutan rimba pedalaman Aceh.
Sosok ketiga ada Rainha Boki Raja, seorang Ratu yang dilupakan sejarah, meskipun berperan sangat menentukan dalam sejarah politik Maluku pada paruh pertama abad ke-16
Dan, nama keempat adalah Megawati Soekarnoputri, Presiden ke 5 Republik Indonesia, ”The Brave Lady” sebuah buku menjulukinya.
BACA JUGA:Surat Terbuka Connie Rahakundini Bakrie untuk Syekh Panji Gumilang Soal Nama Kapal, Begini Isinya
Dimana riwayat perjuangannya untuk tampil memimpin bangsa ini tidak kalah berdarah-darahnya dengan riwayat yang disebut sebagai ’’A Sad Story Of A Moluccan Queen’’ karya guru saya, sahabat saya, Ibu Tuty Heraty, jika kita mau meluangkan waktu membacanya.
Connie pun berharap, ketika armada armada bagi ekonomi biru Indonesia ini terwujud, Syekh Panji Gumilang bisa membagikan ilmu pembuatannya kepada bangsa Indonesia.
“Semoga dapat membagikan ilmu pembuatan kapal-kapal raksasa, Indonesia yang bangkit kembali karena niat mulia Syekh, dapat segera kemudian bergeser melahirkan kapal kapal perang untuk TNI Angkatan Laut,” pungkasnya. (*)