Syekh melanjutkan: "Misal ke Manado, di sana bawa kelapa. Dari sini membawa beras. Di sana punya beras, tapi belum punya yang istimewa," katanya.
Syekh berharap, kapal ini bisa membawa hasil bumi seperti kelapa baik yang berbentuk segar atau santan, maupun kopra. Jadi kapal ini sangat minim biayanya.
Sedangkan santri yang akan menjadi penumpangnya, akan diajak mengenal Indonesia dari Sabang sampai ke Merauke.
"Kita ini Bangsa Indonesia, yang mengenal dari Sabang sampai Merauke berjajar pulau-pulau. Kalau anak-anak ditanya, di mana itu Halmahera? Mereka harus membuka peta. Sebatas dalam khayal, karena melihat sesuatu hanya dari Google," bebernya.
Menurutnya, kapal yang ketiga ini, penumpangnya bisa mencapai 500 orang. Dengan visi memperkenalkan Indonesia kepada generasi muda. Sehingga akan diisi pelajar Al Zaytun.
"Nanti disesuaikan. Minimal perjalanan ke Irian Barat dan lainnya. Jadi pelajar kita itu, akan mengenal Indonesia, tanahnya dan airnya. Kalau ke barat sampai ke Sabang," tandasnya.