INDRAMAYU, RADARCIREBON.COM - Galangan kapal milik Mahad Al Zaytun dikabarkan disegel oleh Pememerintah Daerah Kabupaten Indramayu.
Padahal, galangan itu masih terlihat beraktivitas, setidaknya sampai akhir bulan lalu.
BACA JUGA:Bupati Indramayu Respons Polemik Al Zaytun: Kewenangan MUI dan Kemenag
Bupati Indramayu Nina Agustina membenarkan kabar penyegelan galangan kapal milik Al Zaytun di Eretan Kulon, Kecamatan Kandanghaur tersebut.
Penyegelan galangan kapal yang dikelola PT Pelabuhan Samudera Biru itu, ungkap Nina, penyegelan itu tidak ada kaitannya dengan kontroversi di Mahad Al Zaytun.
Penyegelan itu, jelas Bupati Nina, karena masalah perizinan semata. Galangan kapal di pantai utara Indramayu itu, persoalan perizinannya memang belum tuntas.
“Mau tidak mau ya itu semua prosedurlah,” kata Bupati, Senin 19 Juni 2023.
Sebenarnya, ungkap Bupati Nina, Pemkab Indramayu sudah menyegel galangan kapal itu sejak 2022. Hingga kini, penyegelan tersebut masih belum dibuka.
BACA JUGA:Geng Motor Berulah di Pengenan, Warga Sekitar jadi Korban Luka Bacok
“Semuanya pasti akan disegel sama saya kalau peraturan atau perizinannya enggak sesuai. Perlakuan itu sama, tidak ada yang istimewa,” tegas Bupati.
Galangan kapal itu memang sempat menjadi salah satu yang disorot oleh massa Forum Indramayu Menggugat (FIM).
BACA JUGA:Tebar Bantuan Laptop Hingga Traktor, Husin Semakin Dekat dengan Rakyat
Massa tersebut melakukan aksi unjuk rasa di depan Ponpes Al-Zaytun pada 15 Juni 2023 lalu.
Sayid Mukhlisin, koordinator aksi, mempertanyakan kepada dinas perizinan Indramayu. Apakah galangan kapal milik Al Zaytun, berizin atau tidak?