Selanjutnya kegiatan pun dilanjutkan dengan praktik penyusunan meal planning (menu makanan bergizi), pengolahan bahan pangan serta penyajian makanan.
"Menu puding kacang hijau dipilih sebagai contoh makanan kudapan berbahan dasar pangan lokal, karena kacang hijau merupakan salah satu jenis bahan pangan yang dihasilkan di wilayah Argasunya," jelasnya.
Tak hanya sampai di situ, materi inti dari program PkM ini pun disampaikan langsung oleh Ketua tim PkM dari Program Studi Keperawatan Cirebon, Santi Wahyuni SKp MKep Sp Mat tentang program stimulasi pralahir.
Para peserta menyimak dengan antusias saat dipaparkan materi dan ditayangkan video tutorial Pemberian Stimulasi Pralahir yang dapat diakses dari https://youtu.be/z9izFMrOsLQ.
Peserta juga diberikan goody bag yang berisi perlengkapan untuk melakukan stimulasi pralahir dan dilengkapi booklet Optimalisasi Tumbuh Kembang Janin melalui Program Stimulasi Pralahir.
Mahasiswa yang dilibatkan dalam kegiatan pengabmas ini, membantu dalam memperagakan cara melakukan bentuk-bentuk stimulasi pralahir, mulai dari berkomunikasi, membacakan cerita, memperdengarkan suara musik, membelai, menepuk, menekan, mengguncang, memberi rangsang visual menggunakan lampu senter untuk mengenalkan terang dan gelap, serta memberi rangsangan panas dan dingin.
Selanjutnya peserta pelatihan diminta untuk memperagakan kembali bentuk-bentuk stimulasi pralahir.
"Tim pengabmas juga melakukan observasi terhadap kemampuan peserta dalam memberikan stimulasi pralahir terhadap janin dalam kandungannya," ungkapnya,
Rangkaian kegiatan pengabmas ditutup dengan memberikan penguatan kepada peserta pelatihan untuk melanjutkan pemberian stimulasi pralahir kepada janin dalam kandungannya secara rutin dan sesering mungkin, mengingat program ini dapat mengoptimalkan pertumbuhan dan perkembangan janin.
Keberhasilan program stimulasi pralahir sangat menentukan perkembangan pasca lahir bahkan berlanjut di sepanjang siklus hidup manusia, yaitu dari masa bayi, anak, dewasa dan lanjut usia. (opl)