JAKARTA, RADARCIREBON.COM - Di tengah kontroversi Mahad Al Zaytun dan Syekh Panji Gumilang, nama akademisi sekaligus pengamat pertahanan Connie Rahakundini Bakrie ikut diperbincangkan.
Musababnya, saat taushiyah di Masjid Rahmatan Lil Alamin, Syekh Panji Gumilang tiba-tiba mengungkap rencana akan menggunakan nama Connie Rahakundini Bakrie untuk kapal nomor 4 yang akan dibangunnya.
Kapal itu, disebutkan bakal berukuran seperti Bahtera Nabi Nuh dan akan dibangun setelah kapal nomor 3 yang diberi nama Kanjeng Ratu Kalinyamat selesai.
Pengumuman itu, rupanya didengar Connie Rahakundini Bakrie. Dia pun merespons lewat surat terbuka kepada Syekh Panji Gumilang.
BACA JUGA:Kecam Aksi Pembakaran Al Qur'an di Stockholm, Jubir UE: Praktek Seperti Itu Tidak Diterima di Eropa
Kemudian diperbincangkan bersama Helmy Yahya dan Mardigu Wowiek. Sekaligus memaparkan kekagumannya atas rencana tersebut.
"Tiba-tiba ada yang mau kasih aku kapal. Aku nggak pernah kenal beliau in my life. Jadi aku nggak pernah kenal beliau, nggak pernah ke pesantren beliau. Tiba-tiba semua orang naro berita di mana-mana," kata Connie dalam perbincangan di R66 Newlitics belum lama ini.
Connie mengaku kaget saat tahu namanya akan digunakan untuk kapal yang ukurannya sebesar Bahtera Nabi Nuh. Yang mana sepengetahuan dirinya, tentu sangat besar.
Lantaran pensaran, bahkan Connie mengaku sampai membuka Alquran untuk mencari ukuran persis dari kapal itu. Lalu mencari sumber lain yakni Bibble untuk mengetahui seberapa besarnya.
BACA JUGA:Jeruk Makan Jeruk, KPK Usut Oknum Pegawainya yang Diduga Lakukan Korupsi
"Bahwa Ibu Connie akan dijadikan nama kapal sebesar Nabi Nuh. Kapal Nabi Nuh? Guwe langsung baca Quran dong. Terus guwe baca Bibble dong," tuturnya.
Saat membuka Bibble ternyata ada gambaran ukuran dari Bahtera Nabi Nuh tersebut. Atau kalau di matematika sekarang panjangnya sekitar 365 meter. "Segede kapal induk paling besar dunia," ungkapnya.
Atas rencana Syekh Panji Gumilang itu, Connie berharap agar hal tersebut menginspirasi banyak pihak. Tujuannya sama-sama mewujudkan Indonesia sebagai Poros Maritim Dunia.
"Jadi yang mau aku bilang, coba ya semua pesantren, semua gereja. Dukung deh Pak Jokowi dengan Poros Maritim Dunia itu. Bangunlah kapal gede-gede. Dulu kita punya kemampuan itu," katanya.
BACA JUGA:Bukan Kurikulum Pendidikan yang Menyimpang dari Al Zaytun, Tapi...