Connie yakin, Bangsa Indonesia mampu membangun kapal ukuran raksasa itu. Sebab, sejarah telah membuktikan hal tersebut.
"Makanya Kalinyamat dulu punya kapal segede kapal induk ya kan. Kan itu dimatiin Belanda semua kemampuan itu. Guwe mah sepakat aja," tegas dia.
Karena rencana itu, Connie mengaku sampai membayangkan andai ada kapal sipil dengan ukuran Bahtera Nabi Nuh tersebut benar-benar beredar di Laut Indonesia.
Selain menunjukkan kedaulatan di sektor maritim, dalam kondisi tertentu bisa juga diubah dengan mudah menjadi kapal perang.
BACA JUGA:Nasib Al Zaytun Tinggal Menghitung Hari, Keputusan Bakal Dibacakan Mafud MD
"Jadi kalau kapal sipil bisa segede 365 meter, kita akan bisa merubah itu cepat jadi kapal perang. Asal skill-nya itu sudah ada. Saya sampaikan ke beliau lewat surat terbuka. Karena nggak kenal beliau," kata Connie.
Namun, Connie mengaku, merasa belum pantas menerima kehormatan itu. Karenanya, dia mengusulkan nama lain untuk digunakan Syekh Panji Gumilang.
"Saya bilang terima kasih banyak Syekh Panji yang saya hormati. Apalagi alasannya mau menghidupkan Blue Economy," tuturnya.
Dirinya pun yakin, apa yang sedang dilakukan Al Zaytun tidak sekadar bicara. Lantaran buktinya sudah ada, di mana mereka sedang membuat 2 kapal berukuran besar.
BACA JUGA:Siap Hadapi Madura United, Persib Turunkan Rekrutan Baru
"Guwe suka the doer, I don't like the talker. You know what I mean? Jadi sekarang dia sedang bikin kapal panjangnya 150-an meter.
Yang kedua berapa dan ketiga itu namanya Kalinyamat. Yang paling gede sealaihim gambreng itu namanya guwe," tandasnya.
Terlepas dari namanya akan dipakai atau tidak, tapi adanya Bangsa Indonesia yang mau membangun blue economy dan kapal besar tersebut, membuat dirinya sangat bangga.
Tapi, Connie juga meminta syekh mempertimbangkan nama-nama pahlawan Indonesia yang memang layak menerima kehormatan itu.
BACA JUGA:Dapat Jutaan dari Internet, Bagi Pemula Langsung Dibayar Kontan
"Saya sih bangga banget. Ada misalnya Putri Selodong Aceh, dia hidup di Abad ke-5 atau 4 dan dia itu cikal bakal semua kerajaan Islam di Aceh. Putri Mayang Selodong ini, powerfull queen. Kedua ada Laksamana Maharani, sekolah perang ke Turki. Masih 21 tahunan," bebernya.