Alumninya di Inggris Bilang, Gampang Deteksi Al Zaytun Sesat, Begini Caranya

Senin 03-07-2023,21:15 WIB
Reporter : Yuda Sanjaya
Editor : Yuda Sanjaya

INDRAMAYU, RADARCIREBON.COM - Beberapa pekan ini, Mahad Al Zaytun menjadi salah satu trending topics di jagad maya Indonesia. Pondok itu menjadi banyak dibicarakan karena kontroversinya.

Banyak pertanyaan dan komentar, yang intinya menyudutkan Al Zaytun. Bahkan pondok itu dituding telah sesat dan menyesatkan sehingga banyak pihak mendesak untuk ditutup.

Kondisi seperti itu membuat prihatin para alumninya. Salah satunya datang dari alumni yang sekarang menjadi pengajar di sebuah kampus terkemuka di Inggris.

Alumni ini bernama Miftahul Ulum. Dia merupakan tenaga pengajar di University of Warwick. Sebuah kampus yang terletak di pinggiran Kota Coventry. Kampus itu diakui sebagai salah satu institusi pendidikan terdepan di Inggris.

BACA JUGA:Di Tengah Gonjang-ganjing Al Zaytun, Salah Satu Alumninya Jadi Finalis WATE di Inggris

“Mohon maaf, status ini tidak untuk menjawab pertanyaan dan juga pernyataan itu. Karena saya percaya, untuk menjawabnya sangat membutuhkan pendekatan ilmiah,” ungkap Miftahul Ulum dalam unggahannya di media sosial Facebook.

“Bukan pendekatan medsosiyah. Seperti fesbukiyah, twiterriyah, instagramiyah, youtubiyah, apa lagi tiktokiyah,” sambungnya lagi. 

Miftahul Ulum sebenarnya enggan menjawab pertanyaan seputar kontroversi Al Zaytun. Namun, jika “kekeuh” ingin mendapatkan jawaban dari alumninya yang di luar negeri, dia pun bersedia melayani pertanyaan-pertanyaan tersebut.

Sambil menunggu investigasi yang lebih ilmiah, dia pun menyitir teori indoktrinasi. Dia pun menyebut beberapa karya soal teori itu.

BACA JUGA:Inilah Deretan Prestasi Muthia Fatika Rachma Sebelum Juara Mis Universe Jawa Barat 2023

Miftahul Ulum merupakan salah satu Alumni Al Zaytun angkatan pertama. Dia belajar di Al Zaytun selama 6 tahun (1999-2005).

Sebagai alumni paling awal, dia pun memberikan jawaban yang menohok bagi para penuding jika Al Zaytun sesat dan menyesatkan.

Singkatnya, kata dia, beberapa studi seputar indoktrinasi, menjelaskan jika proses tersebut dalam militer itu sekitar 9-12 bulan.

Teori ini bisa dicek karya Bryce Sait (2019/2021). Atau beberapa karya sudah cukup lama seperti Penn Borden (1989) dan Quiroga (2007).

BACA JUGA:Al Zaytun Harus Diselesaikan Dengan Tiga Pendekatan

Kategori :