MAJALENGKA, RADARCIREBON.COM - Bandar Udara Internasional Kertajati dibangun dengan spek mewah. Dipersiapkan untuk menampung jutaan penumpang setiap tahunnya.
Berada di Kabupaten Majalengka, Bandara Kertajati menjadi bandara terbesar kedua di Indonesia setelah Bandara Soekarno Hatta.
Bandara Kertajati disebut juga dengan Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB), memiliki area lahan seluas 1.800 Ha yang terdiri dari 2 runways.
Untuk area terminal penumpang seluas 121.000 meter persegi dan untuk area terminal kargo seluas 90.000 meter persegi.
Adapun konsep desain BIJB, yaitu sebagai bandara internasional utama di provinsi Jawa Barat dengan menghabiskan dana sekitar Rp2,6 triliun.
Terdiri dari tiga lantai dengan pemisahan area keberangkatan berada di lantai 3, dan area kedatangan berada di lantai 1.
Selain itu, BIJB menetapkan burung merak sebagai icon Jawa Barat yang diaplikasikan pada bentuk atap bangunan terminal utama.
Rancangan tersebut disiapkan untuk pembangunan bertahap berdasarkan proyeksi peningkatan penumpang.
Karakteristik konstruksi BIJB mempunyai tiga perbedaan dengan bangunan khusus lainnya.
Pertama, terdapat perbedaan dari segi kompleksitas kondisi existing pada Bandar Udara Internasional Kertajati.
Lokasi bandara terletak di area baru sehingga kondisi beban angin dihitung dengan kondisi maksimal dan diperlukan pre-boring untuk 50 persen pekerjaan pondasi, karena terdapat lensa atau lapisan keras semu pada lahan.
Kedua, spasial dan khusus. Sistem Siphonic merupakan sistem yang diperlukan untuk penyaluran air hujan dari atap yang memiliki bentangan luas dan bentuk atap yang irregular.
BACA JUGA:Belum Selesai, Bandara Kertajati Bakal Terus Dikembangkan, Ini Tahapannya