Baggage Handling System, yaitu sistem yang diperlukan untuk proses penanganan bagasi yang bisa melayani 5 juta penumpang per tahun.
Adapun X-Ray adalah sistem keamanan bandara yang didukung dengan penggunaan X-Ray Multiview.
Sedangkan Sistem Mep, yaitu sistem AC presisi pada ruang control dan transformator yang menggunakan sistem dry cell.
Dan struktur atap dengan menggunakan rangka megaspan dan konstruksi space frame.
BACA JUGA:UI-BBC dan Desa Ciperna Gagas Layanan Mandiri Berbasis Online
Ketiga, Iconic dan Monumental. Dari segi arsitektur, sistem atap yang merupakan focal point dari desain bandara, menggunakan rangka space frame bentang lebar (megaspan) dan material membran.
Sedangkan desain interiornya menggunakan elemen-elemen estetis yang mengadopsi kearifan budaya lokal Jawa Barat, khususnya daerah Majalengka.
Dengan jarak kira-kira 68 kilometer di timur Bandung. Bandar udara ini dibangun untuk melayani wilayah metropolitan Bandung dan juga melayani Cirebon.
Selain itu, keberadaan Bandara Kertajati, dipersiapkan untuk melayani penumpang dari Jawa Barat dan Provinsi Jawa Tengah.
BACA JUGA:Demo Pedagang Pasar Junjang, Agus Prayoga: Sudah Diperngati Kok Malah Ngecor
Bandara ini diresmikan operasinya pada tanggal 24 Mei 2018, dengan Pesawat Kepresidenan Indonesia mendarat sebagai yang pertama.
Bandar udara ini memiliki landasan pacu tunggal sepanjang 2.500 meter dan akan diperpanjang hingga 3.000 meter pada bulan November 2018.
Bandar udara baru ini berfungsi sebagai penyangga untuk membantu memudahkan lalu lintas udara di Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta di Jakarta.
Setelah selesai, Bandar udara ini akan memiliki kapasitas total hingga 29 juta penumpang setiap tahun, dengan banyak ruang untuk ekspansi.
BACA JUGA:Warga Negara Jerman Resmi Masuk Islam
Bandar udara ini juga akan mengoperasikan terminal kargo dengan perkiraan resmi pada 1,5 juta ton kargo pada tahun 2020.