Jika melihat potensi di Indonesia, Hendro menyebutkan bahwa negara adidaya memandang Indonesia itu pro China. Sementara, mereka anti China.
"Kita sudah menjadi sasaran, awal pakai perang psikologis, diadu aja. Tentara cyber menyerang melalui penyebaran hoax dibantu dengan Artificial Intelegence (AI) yang kekuatannya lebih dahsyat dari otak manusia," sebutnya. (*)