Apalagi adanya pandemi Covid dan pasca pandemi, banyak kalangan menyebut Bandara Kertajati mangkrak.
"Padahal BIJB tidak pernah berhenti beroperasi, jam operasionalnya dari jam 08.00 hingga 19.00," ucap Dian dikutip dari akun Tribun Cirebon.
Dengan jam operasional tersebut, Dian menyebutkan bandara tetap menerima penerbangan setiap harinya.
Bahkan, di saat pandemi Covid, Bandara Kertajati tidak bisa menolak penerbangan yang sudah mengantongi izin.
"Setiap harinya ada saja penerbangan yang kita terima, karena kita tidak bisa menolak," jelasnya.
Dijelaskan lebih jauh, setiap karyawan yang menempati posisi tertentu di bandara, selalu stand by setiap harinya.
Namun untuk fasilitas penumpang yang ada di bandara, pihaknya membatasi penggunaan untuk alasan efisiensi.
"Misalnya ruangan yang ada mesin pendinginnya, kita matikan ketika tidak ada penumpang, supaya efisien," imbuhnya.
BACA JUGA:DPR Rancang UU Tentang Pembangunan Nasional Hingga 20 Tahun Mendatang
Namun, jika ada jadwal baik penerbangan atau kedatangan, maka semua fasilitas yang ada, dioptimalkan.
"Jadi tidak benar jika Bandara Kertajati disebut mangkrak," tegasnya.
Adapun untuk jadwal penerbangan penumpang pasca pandemi, Dian mengakui bahwa terjadi pengurangan yang cukup signifikan.
Namun dengan berkurangnya jumlah penerbangan penumpang, tidak membuat pihak pengelola bandara menjadi lesu.
BACA JUGA:Pembalap Muda Jepang Haruki Noguchi Meninggal Dunia di Sirkuit Mandalika
Untuk tetap bertahan, pihak BIJB mengalihkan segmen lain yang lebih menanjikan di masa pandemi.