MAJALENGKA, RADARCIREBON.COM - Aktivitas di Bandara Kertajati Majalengka, mulai terlihat sejak AirAsia membuka penerbangan perdana Kertajati - Kualalumpur bulan Mei 2023 lalu.
Penerbangan yang terjadwal dua kali seminggu itu, seolah menandakan Bandara Kertajati itu, bangun dari mati surinya.
Usai diresmikan pada tahun 2018 silam, banyak pendapat menyebutkan jika Bandar Udara Internasional Kertajati mati suri.
Bandara yang dibangun di Kabupaten Majalengka ini, sepi penumpang dan maskapai penerbangan.
Bahkan, jumlah penerbangan dari Bandara Kertajati atau sebaliknya, tidak menunjukkan progres yang menggembirakan.
Bandara terbesar kedua di Indonesia ini, tidak mengundang minta penumpang untuk terbang dari Kertajati.
Minimnya akses dan jauhnya bandara dari pusat kota, merupakan alasan yang banyak dikemukakan.
Sehingga bandara yang dibangun dengan menghabiskan dana Rp2,6 triliun itu, disebut sebagai proyek gagal.
Namun, sebutan Bandara Kertajati mati suri dan proyek gagal, dibantah oleh VP Corporate Secretary and General Administration BIJB, Dian Nurrahman.
Menurut Dian, usai diresmikan Presiden Jokowi, Bandara Kertajati tetap ada aktivitas, namun tidak banyak diketahui masyarakat umum.
"Mungkin karena minimnya pemberitaan tentang aktivitas Bandara Kertajati," kata Dian.
Dian tidak menampik Bandara Kertajati disebut sepi, namun dirinya menolak jika disebut tidak ada aktivitas.
BACA JUGA:Bupati Pangandaran: Semoga Rute Penerbangan Kertajati-Nusawiru Terealisasi