BACA JUGA:Calon Pekerja Migran Kena Tipu, Geruduk Polres Ciko Minta Keadilan
Di pondok itu, banyak santri-santri yang sedang mengaji. Saat memasuki salah satu pondok Pangeran Nalarasa bertemu dengan Pangeran Walangsungsang.
Namun yang terjadi bukannya membawa Pangeran Walangsungsang untuk kembali ke Kerajaan Pajajaran, Pangeran Nalarasa justru masuk memeluk agama Islam dan tinggal menetap di Cirebon. Oleh Sunan Gunung Jati diberi gelar Tumenggung Jagabayan.
Konon, sebelum adanya masjid di Cirebon, di sinilah tempat musyawarahnya para Wali Cirebon.
Namun, hanya berbentuk pos penjagaan Kerajaan Pakungwati, tepat di depan gerbang Keraton Cirebon. Dari sinilah cikal bakal Masjid Jagabayan terbentuk.
BACA JUGA:Di Desa Bobotoh Cantik Pujaan Gelandang Persib Ini, Ternyata Miliki Situ yang Indah
Hingga kini, ada hal unik di Masjid Jagabayan ini yaitu pada malam Jumat Kliwon masyarakat dari berbagai daerah datang untuk melakukan doa bersama dan tawasul.
Serta mengirimkan doa kepada para Wali dan Sesepuh Cirebon sebagai ungkapan terima kasih kepada mereka.
Tradisi ini khusus diadakan di Mesjid Jagabayan Cirebon mengingat sejarah di balik berdirinya masjid ini. Selain itu, di sini terdapat sumur yang dipercaya sebagai wasilah keselamatan, dan penjagaan.
3. Makam Aria Wiracula
Makam Tumenggung Aria Wiracula yang berada di Jalan Sukalila Utara Kelurahan Kejaksan, Kota Cirebon, masih tetap terawat dan terjaga.
BACA JUGA:Persib Legend Dukung Ganjar Pranowo Bikin Gerah Manajemen, Langsung Lakukan Hal Ini
Tumenggung Aria Wiracula atau mempunyai nama asli Tan Sam Tjai Khong merupakan salah satu sosok penting dalam sejarah perkembangan Kota Cirebon.
Tumenggung Aria Wiracula merupakan yang berjasa bagi perkembangan ekonomi Kota Cirebon membuat pusaranya sering kali di ziarahi.
Pengunjung rata-rata didominasi oleh warga keturunan Tionghoa yang ingin berdoa dan bersembahyang di makam tersebut. Biasanya yang ramai itu pada saat Imlek atau Cap Go Meh.
Makam Aria Wiracula tepat berada di sebelah kanan makam istrinya yang bernama Lao Lip Ay. Oleh karenanya, pemakaman ini juga dikenal dengan sebuatan makam Siang Kong atau makam suami istri.