Wisata Gang, Ada 6 Lokasi Layak Dikunjungi, Bukti Kejayaan Masa Lalu Kota Cirebon

Jumat 08-09-2023,13:49 WIB
Reporter : Yuda Sanjaya
Editor : Yuda Sanjaya

BACA JUGA:Sepakati KUA/PPAS Perubahan TA 2023 Prioritaskan Pendidikan dan Infrastruktur

Di dalam kompleks petilasan terdapat bangunan petilasan, sumur kuno, masjid, makam dan berupa hutan lindung yang dihuni puluhan kera.

Masyarakat setempat menyebut bangunan petilasan dengan istilah Pesarean. Kata ini berasal dari bahasa Jawa yang artinya tempat peristirahatan.

Bangunan pesarean berbentuk huruf L, yang memiliki tiga ruang. Ruangan pertama difungsikan sebagai tempat peziarah.

Ruangan kedua tempat beberapa makam kuno, dan ruangan ketiga dipercaya sebagai tempat tidur Sunan Kalijaga yang tertutup kelambu.

BACA JUGA:Simak Baik-baik! 94 Kepala Desa Terpilih di Kabupaten Kuningan Dilantik 3 Oktober 2023 Mendatang

Sunan Kalijaga adalah salah satu Wali Songo yang dikenal senang mengembara dari satu tempat ke tempat lain untuk berdakwah. Salah satu tempat yang dikunjungi Sunan Kalijaga adalah daerah Cirebon.

Berdasarkan keterangan yang ada, Sunan Kalijaga tercatat beberapa kali berkunjung dan menetap beberapa saat di Cirebon.

2

Kunjungan pertama Sunan Kalijaga di Cirebon bermaksud untuk berguru kepada Syekh Datuk Kahfi. Datuk Kahfi dikenal sebagai seorang tokoh penyebar agama Islam di wilayah Cirebon, sekaligus leluhur bagi pembesar Sumedang.

Sementara kunjungan Sunan Kalijaga berikutnya dalam rangka menjalankan tugas sebagai wali. Sunan Kalijaga juga terlibat dalam pembangunan Masjid Agung Sang Cipta Rasa Cirebon.

BACA JUGA:Lawan Turkmenistan Nanti Sore, Timnas Indonesia Bakal Kasih Kejutan

Masjid ini dibangun atas inisiatif Sunan Gunung Jati, dan pembangunannya dipimpin langsung oleh Sunan Kalijaga.

6. Petilasan Pangeran Drajad

Lokasi Petilasan Pangeran Drajad berada di Jl Pangeran Drajad, Gg Mesjid, Kelurahan Drajat, Kecamatan Kesambi, Kota Cirebon.

Tempat ini pernah menjadi tempat singgah Sunan Drajat (Pangeran Drajad) di Cirebon ketika melakukan persiapan untuk menyerbu Sunda Kelapa bersama para wali lainnya pada 1526.

Petilasan ini terbuat dari susunan bata merah bercat putih, sementara nisan terbuat dari batu andesit berukir corak kembang.

Kategori :