Kapolres mengungkapkan, kronologi kerusuhan dimulai saat proses pemberian nomor urut calon masing-masing, tiba-tiba ada simpatisan saling ejek mengejek.
Sehingga ada yang tidak bisa mengontrol emosi dan terjadilah peristiwa pelemparan.
"Kami dari Polres Cirebon Kota sudah ada di lokasi, makanya yang saling lempar di jalan itu kita ada di tengah memisahkan massa," tandasnya.
Menurut Kapolres Cirebon Kota, kejadian pelemparan yang terjadi antar simpatisan sudah bisa dicegah dan selesaikan.
BACA JUGA:Berkas Sudah Lengkap, Perkara Kasus Penistaan Agama Panji Gumilang Segera Meluncur ke Kejagung
Sedangkan proses pemberian nomor urut calon sudah selesai dan kedua partisipasi sudah kembali ke rumah masing-masing.
"Saat ini dalam proses penyelidikan apabila terbukti kita amankan, korban saat ini belum ada," tandasnya.
Ditambahkan Kapolres Cirebon Kota, usai kejadian yang sempat rusuh tersebut, situasi kembali kondusif sekitar pukul 09.00 WIB.
Untuk tahap pilwu, pengundian sudah dipercepat PPS dan masing-masing simpatisan bubar.
BACA JUGA:Kebiasaan Aneh Bojan Terbukti Ampuh, Persib Konsisten di Setiap Laga
"Jadi kejadian sekitar 08.00. Kurang lebih 15 menit terjadi saling lempar. Tapi jam 09.00 sudah kondusif dan massa pada pulang," tegasnya.
Ada banyak tahapan dalam Pilwu 2023. Pilwu akan digelar serentak di 100 desa di Kabupaten Cirebon.
Secara teknis, tahapan Pilwu 2023 dimulai pada Sabtu 22 Juli 2023. Dimulai dengan pembentukan panitia pemungutan suara atau PPS.
Setelah pembentukan PPS di 100 desa yang akan menyelenggarakan pilwu atau pemilihan kuwu, kemudian dilanjutkan dengan tahapan pelantikan PPS.
BACA JUGA:Ketua Umum Viking Bicara Masa Depan Bobotoh dan Manajemen Persib, Pilih Masing-masing Atau Sinergi?
Pilwu Serentak 2023 ini sempat terancam dibatalkan menyusul adanya revisi UU Desa oleh DPR RI.