Kereta cepat juga terhubung dengan transportasi masal lainnya yakni LRT Jabodetabek ke Stasiun Halim.
Kemudian terhubung dengan kereta feeder yang menghubungkan Stasiun Padalarang ke Stasiun Bandung.
Dengan adanya LRT dan kereta feeder tersebut, total perjalanan dari Jakarta Pusat sampai ke Kota Bandung hanya membutuhkan waktu 1 jam 20 menit saja.
Sedangkan perjalanan dari Stasiun Halim di Jakarta Timur sampai ke Stasiun Bandung hanya membutuhkan waktu 45 menit.
BACA JUGA:Musim Kemarau Diprediksi Hingga Awal 2024, BMKG: Gunakan Air Bersih Secara Bijak
Rinciannya adalah 25 menit perjalanan kereta cepat dari Stasiun Halim sampai Stasiun Padalarang. Lalu 20 menit kereta feeder dari Stasiun Padalarang ke Stasiun Bandung.
Di sisi lain, Pengamat Kebijakan Publik, Agus Pambagyo menilai, proyek kereta cepat ini sudah seharusnya mendapatkan dukungan.
"Harus didukung, ini kan berbeda dengan kereta yang sudah ada," kata Agus Pambagyo.
Kendati demikian, dia menilai, ada aspek operation and maintanance yang juga perlu diperhatikan.
BACA JUGA:Info Syarat dan Prosedur Mencairkan BPJS Ketenagakerjaan
Sebab, biaya pengoperasikan kereta cepat tersebut sangat besar. Cost operation and maintanance tersebut dikhawatirkan tidak tertutup dengan okupansi penumpang.
Karena itu, hal ini perlu mendapatkan perhatian lebih, bagaimana operation dan maintanance kereta cepat dapat tertutup.
"Saya belum menghitung sih, tinggal nanti bagaimana biaya untuk operation and maintanance itu," kata Agus Pambagyo saat ditemui radarcirebon.com usai uji coba KCJB, beberapa waktu lalu.
Agus Pambagyo mendukung rencana untuk proyek kereta cepat ini dilanjutkan dengan Surabaya. Hanya saja, pemerintah tidak memiliki opsi untuk kontraktor dan operatornya.
BACA JUGA:Innalillahi, 52 Orang Tewas Akibat Bom Bunuh Diri Saat Maulid Nabi SAW di Pakistan
Sebab, pembangunan pastinya harus dilanjutkan oleh KCIC, karena nantinya akan terhubung satu sama lain termasuk aspek teknis seperti persinyalan dan rel.