Agar terlihat gaul, remaja-remaja Timor Leste suka sekali memakai bahasa “lo gue lo gue”. Bahasa ini efek dari sinetron Indonesia yang tiap hari menjadi konsumsi di sana.
Bahkan Telkomsel membuka di Timor Leste dengan nama Telkomcel. Cuma rubah S Jadi C, mungkin biar lebih Portugis.
Kelebihan Timor Leste dari Indonesia adalah mereka tidak pernah melihat latar belakang agama dalam hal kepemimpinan. Marie Alkatiri adalah seorang Muslim yang pernah menjadi Perdana menteri di Negara dengan 97% penganut Katolik taat itu.
Pawai LGBT atau Pride Parade diadakan di Timor Leste. Walaupun belum ada pengakuan resmi dari negara, tapi hak-hak LGBT dihormati di sana. Untuk pengakuan LGBT, sangat sulit. Warga Timor Leste merupakan penganut Katolik taat.
BACA JUGA:Ada 22 Kebisaan Menjijikkan Wanita yang Jarang Diketahui Pria, Ternyata Oh Ternyata!
Yang paling terbaru adalah: di Timor Leste dibangun sebuah jembatan yang diberi nama Jembatan Habibie. Orang sana menyebut Ponte Presidente BJ Habibie. Jembatan itu baru saja diresmikan.
Dinamakan jembatan Habibie karena sosok ini dianggap pahlawan HAM bagi masyarakat Timor Leste.
Nama jembatan tersebut, merupakan bentuk penghargaan dan penghormatan rakyat dan pemerintah Timor Leste atas jasa besar dan kontribusi BJ Habibie karena terlaksananya referendum di Timor Leste. (*)