Sebut saja pasien itu sebagai Tn A. Tim jaga dengan sigap melakukan pemeriksaan tanda vital dan anamnesis (wawancara) kepada teman-temannya mengenai kronologi dan riwayat kesehatan pasien.
BACA JUGA:Ada Ego Sektoral? Minta Bupati Sanksi Tegas SKPD yang Tak Manfaatkan MPP
Kemudian melakukan pemeriksaan fisik. Dari kepala hingga kaki, memasang selang oksigen, memasang infus dan memasukkan obat-obatan.
Teman yang mengantar mengatakan, Tn A mulanya terlihat sehat-sehat saja. Tetapi tiba-tiba tidak sadarkan diri saat mengawasi latihan anggota baru. Intinya Tn A tidak melakukan aktifitas fisik yang terlalu berat saat itu.
Dan di layar monitor menunjukkan tekanan darah beliau 220/120. Lalu pihak RS melakukan pemeriksaan lengkap. Seperti rekam jantung, laboratorium, dan CT scan kepala.
Dan benar saja seperti yang diduga, dari CT scan menunjukkan perdarahan otak (stroke perdarahan). Lalu segera berkonsultasi ke dokter spesialis saraf dan bedah saraf.
BACA JUGA:BREAKING NEWS: KA Argo Semeru Anjlok dan Terguling, Jadwal Kereta Api Terganggu
Karena letak perdarahan bagian otak yang cukup dalam, ditambah kondisi Tn A belum stabil sehingga tidakan operasi sangat berisiko dilakukan. Tn A dirawat beberapa hari di ICU lalu meninggal dunia.
Dari dua kasus itu, dokter Elisa pun menyimpulkan:
1. Hipertensi memang "Silent Killer", beberapa penderita tidak merasakan gejala apapun saat tekanan darah tinggi. Namun berisiko tiba-tiba terjadi penyakit yang mengancam nyawa seperti: gagal ginjal, stroke dan serangan jantung.
2. Tekanan darah normal 120/80.
BACA JUGA:Target Pergerakan Pesawat di Bandara Kertajati 32 Per Hari, Masih Jauh di Bawah Kapasitas
3.Jika keluarga yang disayangi memiliki hipertensi, konsultasikan dengan dokter, supaya tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.
4. Hipertensi tidak selalu harus minum obat. Bisa dioptimalkan dulu diit, olahraga, dan life style yang lain.
5. Dengan BPJS pemeriksaan dan obat bisa gratis.
Menurut Elisa, terkadang ketika memberi nasihat, seorang dokter sering dianggap menakut-nakuti atau dianggap terlalu berlebihan.