Keluarganya Dapat Ancaman Pembunuhan Karena Membela Palestina, Bella Hadid Angkat Bicara

Sabtu 28-10-2023,05:30 WIB
Reporter : Moh Junaedi
Editor : Moh Junaedi

Bella Hadid mengaku hatinya berdarah karena rasa sakit akibat trauma yang menyaksikan penindasan itu.

"Saya berduka bersama semua ibu yang kehilangan anak-anak dan anak-anak yang menangis sendirian, semua ayah, saudara laki-laki, saudara perempuan, paman, bibi, teman-teman yang hilang yang tidak akan pernah lagi hidup di muka bumi ini," kata Bella Hadid menambahkan.

Bintang catwalk itu juga berduka atas keluarga Israel yang telah menghadapi penderitaan dan dampak dari peristiwa 7 Oktober.

"Terlepas dari sejarah negara ini, saya mengutuk serangan teroris terhadap warga sipil di mana pun," tulisnya lagi.

Merugikan perempuan dan anak-anak serta melakukan teror tidak akan memberikan manfaat apa pun bagi gerakan Palestina Merdeka.

BACA JUGA:Berkasnya Dinyatakan Lengkap oleh Kejagung, Panji Gumilang Siang Disidangkan?

"Saya percaya jauh di lubuk hati saya, bahwa tidak ada anak, tidak ada orang di mana pun, yang boleh diambil dari keluarganya baik untuk sementara atau selamanya. Hal ini berlaku bagi masyarakat Israel dan Palestina,” katanya.

Bella Hadid kemudian berpesan, penting untuk memahami betapa sulitnya menjadi orang Palestina, di dunia yang melihat kami hanya sebagai teroris yang menentang perdamaian.

" Ini berbahaya, memalukan, dan sama sekali tidak benar," ucapnya.

Model tersebut kemudian membagikan kisah pribadinya dan mengatakan bahwa ayahnya maestro real estate Mohamed Hadid, lahir di Nazareth pada tahun ‘The Nakba’ atau ‘The Catastrophe’.

BACA JUGA:Yenny Wahid dan Barikade Gus Dur Resmi Mendukung Pasangan Ganjar-Mahfud di Pilpres 2024, Berikut Alasannya

“Sembilan hari setelah dia lahir, dalam pelukan ibunya, bersama keluarganya diusir dari tanah air mereka di Palestina, menjadi pengungsi, jauh dari tempat yang dulu mereka sebut sebagai rumah,” katanya.

Kakek dan nenekku, kata Bella Hadid tidak pernah diizinkan kembali.

"Keluarga saya menyaksikan 75 tahun kekerasan terhadap rakyat Palestina terutama invasi brutal pemukim yang menyebabkan kehancuran seluruh komunitas, pembunuhan dengan darah dingin dan pemindahan paksa keluarga dari rumah mereka," lanjut Super Model ini.

Ia pun menambahkan,  praktik pemukiman di tanah Palestina masih berlanjut hingga saat ini, rasa sakitnya tidak terbayangkan.

"Kita semua harus berdiri bersama dalam membela kemanusiaan dan kasih sayang dan menuntut para pemimpin kita melakukan hal yang sama,"lanjutnya.

Kategori :