BANDUNG, RADARCIREBON.COM - Saham Bandara Kertajati dijual sebagian dan sedang ditawarkan kepada calon investor yang kabarnya berasal dari Arab saudi, India dan Singapura.
Ternyata, saham dari Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati yang akan dijual ke asing adalah milik Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jabar.
Saham portable ini, merupakan kepemilihan dari Pemprov Jabar yang memiliki konsekuensi penyetoran modal.
Tetapi, karena kondisi keuangan Pemprov Jabar sedang tidak memungkinkan melakukan suntikan modal, sehingga porsi tersebut ditawarkan kepada investor asing.
BACA JUGA:Pengendara Bisa Melintasi Jalan Baru Kuningan, Tapi Ada Syaratnya
Anggota DPRD Provinsi Jabar, Husin mengatakan, saham portable tersebut sampai sekarang belum dieksekusi.
Pasalnya, Pemprov Jabar sedang mengalami keterbatasan dari segi anggaran dan tidak memungkinkan melakukan penyertaan modal.
"Tidak semua saham pemprov ditawarkan, jadi pemprov tetap dominan nantinya," kata Husin, dilansir dari Antara, Senin, 30, Oktober 2023.
Ditegaskan dia, perlu diluruskan bahwa Bandara Kertajati tidak dijual. Adapun penjualan hanya sebagian saja dari saham milik Pemprov Jabar.
BACA JUGA:Anak-anak Demo Pro Palestina di Roblox, Diikuti Ratusan Ribu Avatar
Terkait investor dari India, Singapura dan Arab Saudi, Husin menilai masih dalam tahap penjajakan. Sebab, investor ingin melihat terlebih dahulu seperti apa peforma Bandara Kertajati.
Adapun berdasarkan data di BIJB Kertajati susunan pemilik saham di bandara tersebut adalah Pemprov Jabar sebesar 82,99 pesen, Angkasa Pura II 15,41 persen, Koperasi Konsumen Praja Sejahtera Jawa Barat 1,62 persen dan PT Jasa Sarana 0,68 pesen.
Husin menambahkan, di PT BIJB Perseroda tidak hanya Pemprov Jabar yang memiliki saham. Tetapi ada juga konsorsium Bank Jateng.
Diperkirakan, hanya 39 persen saham dari Pemprov Jabar yang akan dilepas. Sehingga nantinya akan tersisa 43,99 persen saja.
BACA JUGA:VIRAL! Belum Cukup Umur, Anak-anak Ikut Demo Virtual Dukung Palestina di Roblox