Dirinya sempat berdiskusi dengan ketua RW setempat, mencari solusi untuk memindahkan sisa makam tersebut.
"Tapi sampai sekarang belum ada rencana lagi," tegasnya.
Dari pengalamannya memindahkan makam para leluhur itu, sejumlah kejadian aneh sempat dialaminya.
Pria yang mengaku sebagai keturunan dari Buyut Nata ini mengatakan, sempat melihat hal ganjil ketika melakukan pembongkaran makam.
BACA JUGA:Alun-alun Pataraksa Ada di Sumber Kabupaten Cirebon Selesai Dibangun, Habiskan Dana Rp15,5 Miliar
Makam yang hendak dipindahkan tersebut, tidak mempan dibongkar oleh orang-orang dengan berbagai alat tangan.
"Ketika mau dipindahkan tidak mempan dibongkar, setelah minta izin dengan memanjatkan doa-doa, baru bisa dibongkar," katanya.
Keanehan lain, makam tersebut hanya bisa dibongkar oleh orang-orang yang merupakan keturunan dari jenazah tersebut.
"Orang-orang yang membongkar sebagai tukang suruhan tidak bisa, harus dilakukan oleh pihak keluarga," paparnya.
BACA JUGA:BAHAYA! Perdagangan Daging Anjing di Kota Cirebon, Sikap DKP3 Sangat Tegas
Selanjutnya, dalam proses pembongkaran makam leluhurnya itu, dirinya menemukan sebuah koin kuno buatan 1854.
Namun, koin yang mungkin banyak dicari oleh para kolektor ini, tidak akan dijual.
"Biar menjadi kenangan saya," imbuhnya.
Terowongan kembar yang ada di Jalan Tol Cisumdawu ini, memiliki panjang 472 meter dengan diameter 14 meter.
BACA JUGA:Persib Menang Susah Payah di Bangkalan, Bobotoh Justru Kritik Komentar Bojan Hodak Soal Dedi
Saat ini, terowongan Tol Cisumdawu merupakan terowongan jalan tol terpanjang di Indonesia yang menembus bukit.