"Sekarang harga cabai rawit hijau Rp60 ribu perkilogram, cabai rawit merah (setan) sekarang Rp80 perkilogram. Kalau cabai hijau sebelumnya harga seperempat kilonya itu hanya Rp6 ribu, sekarang naik jadi Rp12 ribu seperempat kilonya," ungkapnya.
BACA JUGA:Kisah Perjuangan KH Abdul Chalim Leuwimunding, Terinspirasi Peristiwa Cimareme Kemudian ke Batavia
Selain cabai, menurut Siren, sayu mayur juga mengalami kenaikan harga termasuk harga beras.
"Harganya sayuran, ayam, telur dan beras sekarang semuanya naik. Sekarang telur harganya lagi Rp27-28 ribu perkilogram. Sayur yang harganya paling tinggi itu sekarang buncis dan kol. Sekarang harga kol Rp18 ribu kilogram yang sebelumnya Rp6 ribu perkilogram,"ujarnya.
Dengan mahalnya harga sembako, Siren mengaku mengurangi porsi dagangannya.
"Kalau belanja biasanya banyak, sekarang belinya sedikit. Porsi makanan juga saya kurangi harga juga dinaikin sedikit. Kalau rasa makanan sih gak dirubah. Dan Alhamdulillah pelanggan nggak ada yang komplain karena mereka tahu harga sembako sedang naik," tuturnya.
BACA JUGA:Tempat Nongkrong Baru di Cirebon Makin Viral, Padahal Belum 100 Persen
BACA JUGA:Bima Sakti Terbukti Sakti, Timnas Indonesia U-17 Berubah saat Lawan Panama
Siren berharap kenaikan harga cabai dan komoditas lainnya segera teratasi. Jika berlangsung lebih lama, ia khawatir pendapatannya akan semakin berkurang.
“Semoga pemerintah bisa cepat menurunkan harga sembako, biar penjual makanan seperti saya enggak ngap-ngapan," pungkasnya.