Tidak Selalu Operasi, Ini Dia Cara Menyembuhkan Keloid

Sabtu 16-12-2023,16:30 WIB
Reporter : Leni Indarti Hasyim
Editor : Leni Indarti Hasyim

RADARCIREBON.COM - Sahabat SuKa tentunya pernah mendengar kata keloid, keloid biasanya timbul disebabkan oleh luka (luka bakar, luka cakar, luka pasca operasi, luka goresan, dan lainnya). Seringkali kita merasa tidak nyaman akan kehadiran keloid.

Keloid adalah pertumbuhan jaringan parut yang terjadi pada kulit disebabkan oleh bekas luka yang berlebihan melebihi batas luka penyebabnya, keloid memiliki bentuk klinis seperti tumor, dimana saat kita meraba bagian keloid akan terasa kenyal dan bahkan bisa juga terasa keras, warna dari keloid umumnya berwarna pink keunguan namun lama kelamaan warna keloid seringkali mengalami perubahan menjadi coklat kehitaman (hiperpigmentasi) dengan permukaan yang mengkilap.

Keloid kadang-kadang menimbulkan rasa gatal dan nyeri, namun tidak sedikit juga keloid tidak disertai keluhan apapun, keloid sering terjadi pada daun telinga, bahu, dada dan bagian kulit lainnya yang memiliki sedikit folikel rambut atau kelenjarnya. Oleh karena itu kulit muka jarang mengalami keloid. Keloid juga lebih sering muncul pada orang berusia di antara 10 hingga 30 tahun

Penyebab Keloid
Ada beberapa penyebab terjadinya keloid seperti luka bakar, luka bekas operasi, luka tergores, dan luka cakar. Normalnya pada saat mengalami luka, jaringan parut atau fibrosis akan terbentuk di atas kulit yang luka untuk melindungi dan memperbaikinya. Namun pada keloid, jaringan tersebut justru terus tumbuh hingga menebal dan berukuran lebih besar daripada luka itu sendiri.

BACA JUGA:Gemerlap Malam Pengalengan : Menyelami Pesona Wisata Nocturna di Surga Jawa Barat

BACA JUGA:Nelayan Cangkol Berharap Jeti yang Rusak, Segera Diperbaiki

Para ahli meyakini jika keloid diturunkan secara genetik dalam keluarga. Ini artinya seseorang lebih berpotensi memiliki keloid saat terluka, jika orangtua mereka juga memiliki keloid. Pada beberapa orang, keloid bahkan muncul pada luka kecil seperti jerawat pecah dan luka bekas suntik vaksinasi. Jika Sahabat Hermina memiliki faktor risiko keturunan, disarankan untuk tidak melakukan tindik, tato, atau melakukan prosedur operasi jika kondisinya tidak terlalu mendesak.

Pengobatan Keloid
Pengobatan keloid bervariasi tergantung lokasi, luas, dan derajat kekerasan lesi keloid. Ada 2 jenis terapi yang dapat dilakukan, yaitu:
1. Nonbedah
- Penyuntikan obat tertentu (kortikosteroid/5 FU/bleomisin)  ke dalam lesi keloid. Dilakukan rutin dalam interval 1-2 minggu. Lama pengobatan bervariasi tergantung respons.
- Menempelkan perban silikon/balut tekan. Biasanya menjadi bagian dari terapi kombinasi dengan pembedahan atau pencegahan terjadinya keloid pada luka baru.

2. Bedah
- Bedah eksisi dengan teknik khusus kombinasi dengan terapi non bedah lain akan menurunkan kemungkinan kekambuhan dengan tingkat keberhasilan terapi yang  tinggi.
- Bedah beku dengan menyemprotkan cairan nitrogen, juga perlu kombinasi dengan terapi lain.
- Radiasi kedokteran nuklir pun sudah mulai dikembangkan.

Terapi yang paling banyak dilakukan di rumah sakit berupa terapi non bedah atau kombinasi dengan pembedahan. Setiap terapi keloid memiliki kekhasan pada setiap pasien, Sahabat Hermina dapat berkonsultasi seputar masalah keloid dengan dokter spesialis kulit dan kelamin di RS Hermina terdekat, atau dapat juga melakukan konsultasi secara online melalui aplikasi Halo Hermina, berkonsultasilah dengan dokter untuk menentukan terapi yang tepat dengan risiko kekambuhan yang paling rendah. (*)

Oleh: dr. Putti Sp.DV (RS Sumber Kasih)

BACA JUGA:Besok, Jalan Santai Batik Sarungan Berhadiah Mobil, Umrah, Motor Listrik, Sepeda Listrik, dan Lainnya

BACA JUGA:10 Deretan Motor Listrik Murah Dibawah 10 Juta Rupiah! Solusi Mudah, Hemat & Ramah Lingkungan!

 

Kategori :