Ajuan Rehab Gedung Kesenian Belum Diterima

Minggu 16-02-2014,14:34 WIB
Reporter : Dian Arief Setiawan
Editor : Dian Arief Setiawan

KESAMBI- Kepala Bidang Fisik dan Pembangunan Bappeda Kota Cirebon, Ir Yoyon Indrayana mengatakan, pihaknya saat ini belum menerima surat tebusan mengenai pengajuan anggaran perbaikan Gedung Kesenian Nyi Mas Rara Santang. \"Saat ini kita belum menerima surat tebusan dari DPUPESDM (Dinas Pekerjaan Umum Perumahan Energi dan Sumber Daya Mineral) terkait akan diusulkannya lagi anggaran gedung kesenian ke pemerintah provinsi. Itu artinya memang belum ada usulan lagi, karena pengajuan anggaran ke provinsi itu harus ada tebusan ke Bappeda,\" terang dia, kepada Radar, Selasa (11/2). Ia menerangkan, anggaran bisa saja dialokasikan dari APBD Kota Cirebon. Hanya saja, perbaikan Gedung Kesenian Nyi Mas Rara Santang memerlukan biaya yang cukup besar. Sehingga anggaran perbaikan diajukan kepada Pemerintah Provinsi Jawa Barat. Selain itu, lanjutnya, apabila memang DPUPESDM mengajukan kembali anggaran tahun ini, kemungkinan besar anggaran bisa terserap pada tahun yang akan datang. Hal ini berarti bisa saja perbaikan gedung kesenian tidak bisa dilakukan tahun ini. \"Kalau pun tahun ini diajukan kemungkinan anggaran baru turun tahun depannya,\" ucapnya. Yoyon pun turut menyesalkan kandasnya perbaikan gedung kesenian tahun ini. Hal ini karena dalam menggunakan anggaran ditentukan skala prioritas pembangunan. \"Skala prioritas ini bergantung di DPUPESDM yang menerima pagu anggaran tersebut,\" terangnnya. Sebelumnya, Kabid Cipta Karya DPUPESDM Kota Cirebon, Edi Kuwatno menyebutkan, pihaknya hingga saat ini masih berusaha mengajukan anggaran kembali kepada Pemerintah Provinsi Jawa Barat. \"Mudah-mudahan anggaran itu bisa cair tahun ini. Tentu ini bisa jadi angin segar bagi perbaikan gedung kesenian yang sudah lama tidak diperbaiki,\" katanya. Edi membantah, kandasnya anggaran perbaikan gedung kesenian bukan berarti pemkot tidak memperhatikan perbaikan tersebut. Ia mengatakan pihaknya sudah mengajukan anggaran kepada pemerintah provinsi pada tahun lalu. Namun sayangnya anggaran pengajuan itu tidak disetujui oleh provinsi. \"Saat itu untuk perbaikan gedung kesenian kita ajukan anggaran ke provinsi. Karena tidak di-acc kita cari anggaran di APBD kota, namun anggaran yang tersedia saat itu sangat kecil, sekitar Rp500juta. Jadi dari pada pembangunan seadanya lebih baik ditangguhkan sampai mendapatkan dana yang cukup,\" terangnya. Edi menyebutkan untuk perbaikan gedung kesenian supaya bisa repreesentatif dan layak digunakan, diperlukan dana lebih dari Rp2 miliar. Pasalnya, banyak kerusakan yang terdapat dalam gedung itu. Di samping itu, perlu adanya penataan di bagian luar gedung kesenian. (jml)

Tags :
Kategori :

Terkait