Sangkuriang dari Cirebon, Jejak Ki Patih Waringin Leluhur Warga Suranenggala

Kamis 08-02-2024,03:40 WIB
Reporter : Asep Kurnia
Editor : Asep Kurnia

RADARCIREBON.COM - Ki Patih Waringin, merupakan salah satu leluhur yang menjadi bagian dari sejarah berdirinya Desa Suranenggala atau yang dikenal dengan sebutan Bedulan.

Makam Ki Patih Waringin, kini berada di komplek pemakaman yang berada di Desa Suranenggala Kidul, Kecamatan Suranenggala, Kabupaten Cirebon.

Komplek pemakaman yang berjarak sekitar 100 meter dari jalan utama, kini menjadi salah satu situs sejarah di Desa Suranenggala Kidul. 

Pada hari-hari tertentu, akan dikunjungi oleh seluruh warga Suranenggala dengan tradisi bernama 'Ngunjung Ki Buyut Patih Waringin'.

BACA JUGA:5 Tips Memilih Tas yang Sangat Nyaman untuk Anak Bersekolah

Seluruh Warga dari Desa Suranenggala, Desa Suranenggala Kidul, Lor, dan Kulon, kompak bersatu mengunjungi makam Ki Patih Waringin.

Mengenakan pakaian serba hitam, para tokoh dan seluruh lapisan masyarakat Suranenggala, datang untuk berkunjung makam Ki Buyut Patih Waringin, yang terbungkus dalam suatu tradisi.

Ki Patih Waringin sendiri, merupakan gelar yang diberikan Kesultanan Cirebon, Sunan Gunung Jati.

Sebelum bergelar Ki Patih Waringin, nama aslinya adalah Raden Johar. Seorang pemuda gagah, putra dari pasangan Sultan Matangaji dengan Nyi Mas Ayu Ratu Banowati.

BACA JUGA:7 Obat Kutu Air di Tangan yang Sangat Ampuh dan Mudah Sekali Didapatkan

Menjadi bagian dari sejarah Desa Suranenggala atau Bedulan, diawali dengan mempersunting Dewi Pulunggana.

Dewi Pulunggana adalah putri dari Nyi Mas Baduran, sosok yang pertama kali membuka hutan rimba, untuk dijadikan tempat singgah yang sekarang bernama Suranenggala atau Bedulan..

Sama seperti ibunya, Dewi Pulunggana diceritakan memiliki paras cantik dan ilmu kesaktian tinggi.

Dikutip dari kanal @Catisa Nenggala, sebagai wanita cantik, tentu saja banyak lelaki atau Ki Gede yang berhasrat mempersunting dirinya sebagai istri. 

BACA JUGA:Bantuan Pangan Beras Dihentikan Jelang 14 Februari 2024, Kepala Bapanas: Hindari Politisasi

Kategori :