“Saya menduga AHY dilantik menjadi Menteri ATR/BPN adalah hadiah karena Partai Demokratl lolos parliamentary threshold dan Mahar Politik bila terjadi Pilpres dua putaran tidak loncat loncat lagi."
Sukri berpendapat, Jokowi memperhitungkan penguatan pemerintahan Prabowo-Gibran (Pra-Gib) dimasa mendatang di parlemen.
Kelemahan sistem presidential itu di parlemen jika lemah maka mudah jatuh, seperti halnya sekarang posisi parlemen 02 (261 kursi) itu kalah bila 01 dan 03 bersatu (314 kursi) di parlemen.
Jadi, tambahnya, Jokowi harus merangkul semua partai pendukung dengan membagi-bagikan kursi kekuasaan agar posisi Pra-Gib aman untuk lima tahun kedepan.
BACA JUGA:Hadiri Peringatan HPN 2024, Begini Pesan Kapolres Ciko Kepada Insan Pers di Kota Cirebon
“Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), Edhie Baskoro Yudhoyono ( EBY), Gibran, Kaesang adalah produk politik dinasti jika mereka bersatu makin mudah memotretnya. Bagi rakyat dan kelompok pro demokrasi, yakinlah kelak mereka akan saling sikut saling tikam berebut tahta, tidak pernah ada sejarah dalam sebuah monarki ada dua raja.”
Dengan masuknya AHY di istana, tambah Sukri, ini semakin menguatkan Cikeas yang sangat haus kekuasaan, warning saja buat 'Solo', bahwa tidak ada dalam sejarah monarki di belahan bumi manapun ada kerajaan dalam kerajaan.
Ketika ditanya mengenai pertemuan Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh dengan Presiden Jokowi di Istana Negara baru-baru ini, Sukri mengatakan pertemuan politisi senior brewok dengan mantan Wali Kota Solo itu adalah peristiwa politik biasa.
“Bujuk membujuk adalah hal biasa-bisa saja terkait hak angket, maraknya kecurangan penghitungan suara, ajakan komposisi pemerintahan kedepan dan lainnya, namun saya yakin Partai Koalisi 01 sangat solid dan kompak. Surya Paloh adalah politisi kawakan yang teguh pendirian dan tidak mudah ditekan dan diiming imingi,” tukas Mohamad Sukri Ketum relawan AFP - Anies For President.