Itu merupakan pangkalan militer Amerika Serikat. Teori ini didasari ditemukannya puing pesawat di sekitar 3.500 mill dari lokasi pencarian yang dilakukan selama ini.
Pesawat yang sebenarnya memiliki rute penerbangan Malaysia - Beijing tersebut tiba-tiba berbelok selepas terjadi transfer komunikasi ke tower Vietnam.
Kepada Fox News, Alan Diehl yakin bahwa pilot di pesawat itu yakni Zaharie Ahmad Shah ingin menyampaikan sesuatu.
Dia menyebut penerbangan itu, sebagai pernyataan politik atas rezim pemerintah Perdana Menteri Najib Razak.
BACA JUGA:Rekonsiliasi Pasca Pemilu 2024, Lesbumi PCNU Kota Cirebon Gelar Munajat Budaya
"Menyita pesawat itu, menerbangannaya melintasi Malaysia dan membawanya ke Pangkalan Militer Amerika Serikat di Diego Garcia," katanya.
Rencana semula, kata dia, pesawat tersebut akan dibawa mendarat. Setelah itu, melespaskan penumpang.
"Pesawat ini gelap secara elektronik dan dia mungkin juga mematikan lampunya. Pesawat itu terbang melintasi Thailand dan Malaysia," katanya.
Seperti diketahui berdasarkan rekaman percakapan, komunikasi terakhir terjadi antara pilot dan petugas ATC.
Percakapan tersebut terekam pada pukul 01.19 dan tidak ada yang mencurigkan. Pilot menyampaikan: "Good night. Malaysian three seven zero."
Pengatur lalu lintas udara sebelumnya mentransfer pilot untuk melakukan komunikasi dengan pengawas lalu lintas udara Vietnam.
Namun, komunikasi tersebut tidak terjadi. Pesawat justru melenceng dari rute seharusnya.
Kendati demikian, pada sebuah laporan yang dirilis tahun 2018 justru membantah kecenderungan pillot melakukan tindakan bunuh diri atau hal ekstrem lainnya.
BACA JUGA:Instruksi Bupati Imron ke Disdik: Kabupaten Cirebon Harus Punya Banyak Sekolah Unggulan
"Tidak ada riwayat sikap apatis, cemas atau mudah tersinggih yang diketahui," tulis laporan itu.