BPS Jabar: Harga Makanan Andil Terbesar Pendorong Inflasi

Senin 01-04-2024,19:30 WIB
Reporter : Moh Junaedi
Editor : Moh Junaedi

BANDUNG, RADARCIREBON.COM - Badan Pusat Statistik  (BPS) Provinsi Jawa Barat (Jabar) menyebutkan tingkat inflasi month to month (m-to-m) bulan Maret 2024 sebesar 0,51 persen. 

Sedangkan tingkat inflasi year to date (y-to-d) sebesar 1,12 persen. 

Sementara itu inflasi year on year (y-on-y) Provinsi Jabar sebesar 3,48 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 106,78. 

BACA JUGA:Target Timnas Indonesia U23 Terlalu Tinggi, Realistisnya Adalah...

BACA JUGA:PDI Perjuangan Berencana Gugat MK dan KPU ke PTUN, Begini Penjelasannya

BACA JUGA:Alasan HP Jangan Dibawa ke Toilet, Pakar Kesehatan Bilang Begini

Inflasi tertinggi terjadi di Kabupaten Subang sebesar 4,69 persen dengan IHK sebesar 108,67 dan inflasi terendah terjadi di Kota Bandung sebesar 2,58 persen dengan IHK sebesar 105,98. 

2

Kepala BPS Jabar Marsudijono mengatakan, inflasi y-on-y terjadi karena adanya kenaikan harga pada kelompok makanan, minuman, dan tembakau. 

Pada kelompok makanan, khususnya pada beras, telur, dan daging ayam. 

BACA JUGA:Perampokan di Indramayu, Pelaku Ajak Korban Keliling Sampai Sumedang

BACA JUGA:Promo Kuota Besar Smartfren, Perkuat Jaringan Jelang Hari Raya Idul Fitri

BACA JUGA:PSSI Dinilai Gegabah, Piala Asia U23 Dijadikan Syarat Perpanjangan Kontrak STY

"Perlu perhatian khusus TPID (Tim Pengendalian Inflasi Daerah) Jabar untuk mengendalikan harga pangan ini sebab memberikan andil pada inflasi sebesar 0,43 persen," jelas Marsudijono dalam konferensi pers di Kota Bandung, Senin 1 April 2024.

BPS menyebutkan, pada Maret 2024 survei harga produsen beras di penggilingan dilakukan di 18 kabupaten di Jabar, yang tersebar di 31 kecamatan dengan jumlah observasi sebanyak 121 transaksi. 

Rata-rata harga beras kualitas premium di penggilingan sebesar Rp14 632 per kg, naik sebesar 0,80 persen dibandingkan bulan sebelumnya sebesar Rp14 515. 

Kategori :