BACA JUGA:Hiii, Ada Hantu Berkeliaran di Taman Kota Kuningan
Dalam menangani permasalahan debat, tentu perlu ditentukan terlebih dahulu role apa yang akan diambil dalam tim. Kemudian menuangkan ide dan tukar pikiran.
"Yang menarik kami harus mencari berbagai sudut pandang dari tema yang diberikan, ini menjadi pelajaran berharaga yang aku terapkan alam kehidupan sehari-hari untuk selalu melihat suatu hal dari berbagi sudut pandang sebelum memutuskan sesuatu," paparnya.
Sementara itu,kompetisi kali ini menjadi pengalaman yang sangat berharga bagi Tobias Susanto. Pasalnya pada semester depan ia akan melanjutkan pendidikan di Negeri Paman Sam.
Baginya dalam kompetisi kali ini, semua tema yang diberikan bisa diselesaikan bersama tim. Selain dibekali dengan persiapan yang matang, kerja sama tim di tim kali ini menutrutnya sangat solid.
"Mungkin kesulitannya saat babak pertama saja, karena kami harus melawan teman endiri dari BPK Plus," ungkapnya.
Ia juga menuturkan yang terpenting dalam menyiapkan kompetisi debat selain pengetahuan adalah mental.
Selain itu, debat juga telah mengajarkannya untuk saling menghargai prespektif orang lain dan Kerjasama antar tim.
"Semoga kami bisa menang kembali di tingkat provinsi dan bisa menjadi juara World Schools Debating Championship tahun ini," tukasnya. (apr/opl)