CIREBON, RADARCIREBON.COM - Pihak keluarga setuju kejadian tragis yang menimpa Vina diangkat menjadi sebuah film oleh sebuah rumah produksi, Dee Company.
Lewat kesepakatan kedua belah pihak, kejadian yang dialami Vina Cirebon diangkat menjadi sebuah film kisah nyata bergenre horor.
Melalui Produser/CEO Dee Company, Dheeraj Kalwani, pihak keluarga diundang ke Jakarta untuk menandatangani surat kesepakatan pembuatan film tersebut.
"Dee Company mengangkat kisah Vina korban pembunuhan geng motor di Cirebon pada tahun 2016 ke layar lebar berjudul VINA: SEBELUM 7 HARI," tulis unggahan akun Dee Company.
BACA JUGA:Nama 7 Pelaku yang Dihukum Seumur Hidup dalam Kasus Vina Cirebon
BACA JUGA:8 Tahun Berlalu, Lokasi Eksekusi Vina dan Eky Masih Mencekam
Film yang diangkat dari kisah nyata itu akhirnya diproduksi. Proses syuting mengambil lokasi di Cirebon sebagai tempat kejadian.
Sejumlah artis nasional terlibat dalam pembuatan film yang memiliki durasi 1 jam 40 menit ini. Adapun yang menjadi sutradara Film Vina adalah Anggy Umbara.
Berikut adalah daftar Pemeran Film Vina: Sebelum 7 Hari:
- Nayla Denny Purnama sebagai Vina.
- Yusuf Mahardika sebagai Eky.
- Fahad Haydra sebagai Egy.
- Gisellma Firmansyah sebagai Linda.
- Cinta Dwi sebagai Ibu Linda.
- Septian Dwi Cahyo sebagai Bapak Vina.
- Lydia Kandou sebagai Nenek Vina.
- Pritt Timothy sebagai Kakek Vina.
- Risma Nilawati sebagai Ibu Egy.
- Delia Husein sebagai Marlyna.
- Imran Ismail sebagai Dani.
- Ridwan Kainan sebagai Hadi.
- Khadijah Aruma sebagai Nurul.
- Ozan Arkananta sebagai Deden.
- Niniek Arum sebagai Hesti.
- Eduward Manalu sebagai AKBP Indra.
- Firman Ferdiansyah sebagai Eka Sandi.
- Arya Panji sebagai Suprianto.
Sementara itu, alasan pihak keluarga setuju kisah Vina diangkat menjadi sebuah film, bukan karena uang.
Pihak keluarga merasa sudah lelah mencari keadilan untuk Vina, yang harus dilakukan sendiri.
"Dulu kami saja yang berjuang, capek, lelah. Polisi selalu bilang 'kami masih cari tiga pelaku', tapi sampai sekarang belum ditangkap," kata Marliayana.
Namun dengan diangkat menjadi sebuah film, perjuangan dalam mencari keadilan bagi Vina menjadi lebih banyak yang terlibat.
"Setelah menjadi film, bukan hanya kami keluarga yang berjuang, tapi banyak masyarakat juga meminta agar tiga buron segera ditangkap," ucap Marliayana.
Ditambahkan Marliayana, sebelum kasus adiknya dibuat menjadi film, pihak keluarga sudah berusaha agar semua pelaku bisa tertangkap.