
BACA JUGA:GovTech Indonesia Diresmikan, Sumedang Janji Tingkatkan SPBE
BACA JUGA:Motif Pembunuhan Berencana di Kuningan, Istri Korban Kesal dan Sering Disakiti
Bahkan simulasi sistem penerimaan sudah dilakukan sejak jauh hari, termasuk membuat mitigasi risiko pelayanan bagi calon peserta didik.
"Secara umum sudah siap, kami sudah melakukan simulasi, terutama sistem penerimaan yang akan disampaikan kepada seluruh peserta didik yang akan mengikuti PPDB, termasuk mitigasi risiko pelayanan," tutur Bey.
Ia optimistis, PPDB di Jabar tidak akan ada praktik pungutan liar atau jual beli kursi karena diawasi dengan ketat.
Namun begitu Bey meminta masyarakat untuk melaporkan bila menemukan adanya kecurangan.
BACA JUGA:PLN Seriusi Energi Ramah Lingkungan, Sebentar Lagi PLTA Jatigede Beroperasi
BACA JUGA:Dijaga Ketat, Pemain Garuda Menginap di Hotel eks Timnas Argentina
"Tidak ada titip menitip, kami bersama Saber Pungli akan menindak tegas. Tidak ada juga jalur lain hanya melalui Sapawarga. Jadi tidak ada yang tiba-tiba masuk," tegasnya.
Bey meminta masyarakat untuk tidak berkecil hati bila tidak diterima di sekolah negeri atau favorit sebab saat ini sekolah swasta pun sudah sama baiknya atau berkualitas.
"Mohon diedukasi masyarakat kita bahwa tidak diterima di sekolah negeri atau favorit bukanlah akhir segalanya."
"Sekolah lain sekarang sudah baik, kok. Sekolah swasta juga banyak yang bagus-bagus Jadi banyak alternatif, yang penting adalah anak mendapatkan pendidikan," kata Bey.
BACA JUGA:Pemohon Kartu Kuning Masih Tinggi
Berikut komitmen yang tercantum dalam pakta integritas PPDB 2024 Jabar:
Pertama, melaksanakan PPDB yang bersih dan transparan mulai dari pengumuman pendaftaran hingga proses seleksi dan pengumuman hasil untuk memastikan bahwa setiap calon peserta didik dapat mengakses pendidikan ke jenjang selanjutnya.
Kedua, menjamin pelaksanaan PPDB sesuai dengan aturan berlaku dan tidak melakukan intervensi yang melanggar aturan.