"Tentu tanpa mengesampingkan yang lainnya, baik yang sifatnya sensitif maupun yang spesifik," tutur Herman.
BACA JUGA:Kabupaten Cirebon Terima Penghargaan Bapak dan Ibu Asuh Anak Stunting di Harganas ke-31
BACA JUGA:Jalan Kuningan Majalengka Ditutup 2 Bulan, Ini Pilihan Jalur Alternatif
Selain itu, Herman juga mengatakan bahwa pihaknya terus berupaya agar keluarga di Jabar tidak terjerat bank emok.
Salah satunya dengan merancang skema pelatihan perekonomian bagi perempuan, dan membuka akses permodalan perbankan kepada keluarga di Jabar.
Tujuannya agar masyarakat dapat mengakses lembaga keuangan formal.
“Bapak ibu bisa akses perbankan yang resmi ada BPR, ada bjb, ada koperasi, ada BUMDes, dan saat ini informasi untuk semua, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jabar dengan BKKBN Jabar sedang mempersiapkan skema yang insyaallah ini akan membantu ibu-ibu, masyarakat, yang ada di Jabar," ucapnya.
BACA JUGA:Gercep! Dishub Kota Cirebon Perbaiki Lampu PJU yang rusak di Jalan Pronggol
"Mudah-mudahan 600 ribu ibu-ibu di Jawa Barat memiliki kemampuan untuk berwirausaha, yang kemudian akan dikasih akses permodalannya dan akan dibantu juga untuk akses pemasarannya."
"Ya, harapannya ibu-ibu bisa keluar dari jerat bank emok. Itu adalah komitmen pemerintah," imbuhnya.
Dalam Peringatan Hari Keluarga Nasional Tahun 2024 di Stadion Ranggajati, ada banyak aktivasi yang digelar oleh berbagai pihak, mulai dari pelayanan keluarga berencana (KB), bakti sosial, donor darah, Generasi Berencana (Genre), produk PPKB, Forum Satgas Stunting, gelar karya, malam anugerah tanggap bencana, sampai bazar produk UMKM. (*)