BI Luncurkan Aplikasi SENOPATI dan SEMAR, Ini Dia Fungsinya

Kamis 15-08-2024,16:00 WIB
Reporter : Apridista S Ramdhani
Editor : Tatang Rusmanta

RADARCIREBON.COM - Beragam tantangan kerap dihadapi dalam upaya pengendalian inflasi.

Mulai dari peningkatan alih fungsi lahan, anomali cuaca akibat La Nina, disparitas rantai pasok, dan berbagai risiko global.

Untuk itu, Bank Indonesia bersama Pemerintah Pusat dan Daerah menyelenggarakan Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) wilayah Jawa Tahun 2024.

GNPIP fokus dengan digitalisasi sebagai program unggulan pengendalian inflasi daerah.

BACA JUGA:4 Novum dan 50 Saksi, Bekal PK 6 Terpidana Kasus Vina Cirebon

BACA JUGA:Rudi Pelor Minta Maaf Keterangan Palsu Aep di Kasus Vina Cirebon

Yaitu, dalam bentuk aplikasi Sistem Pemantauan Pasokan dan Harga Pangan untuk Jawa yang Terkendali (SENOPATI) dan dashboard Sistem Pengelolaan Transaksi Keuangan Badan Usaha Milik Petani/Daerah (BUMP/BUMD) dengan nama SEMAR.

2

Anggota Dewan Gubernur, Doni P Joewono yang diwakili oleh Kepala Departemen Regional Bank Indonesia, Arief Hartawan menuturkan, aplikasi SENOPATI ditujukan untuk membangun konektivitas data dan informasi guna memantau produksi dan harga pangan secara real-time.

Sementara aplikasi SEMAR akan mengoptimalkan manajemen keuangan petani dan efektivitas rantai pasok komoditas pangan.

Kedua aplikasi tersebut diharapkan dapat memperkuat manajemen usaha tani BUMD dan BUMP, optimalisasi Kerjasama Antar Daerah (KAD) serta hilirisasi pangan.

BACA JUGA:dr Sudarsono, Tokoh Penting di Balik Proklamasi 15 Agustus di Cirebon

BACA JUGA:Miniatur Burung Garuda IKN Hadir di Kabupaten Kuningan, Ini Penampakannya

"Program unggulan ini dicanangkan dalam GNPIP wilayah Jawa dengan tema Memperkuat Sinergi Pengendalian Inflasi guna Mendukung Pertumbuhan Ekonomi yang Berkualitas," tuturnya.

Lanjutnya, wilayah Jawa berperan strategis sebagai sentra produksi pangan utama nasional seperti beras, aneka cabai, dan bawang merah.

Inflasi tahunan wilayah Jawa pada periode Juli 2024 tercatat sebesar 2,10% (yoy), masih di bawah inflasi nasional yang sebesar 2,13% (yoy), dan tetap terjaga dalam kisaran target 2,5±1% (yoy).

Kategori :