CIREBON, RADARCIREBON.COM - Pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Cirebon, Hj Wahyu Tjiptaningsih SE MSi, dan Solichin (Wali), resmi memperoleh nomor urut 3 dalam Pilkada Cirebon 2024.
Bagi Ayu --sapaan akrab Wahyu Tjiptaningsih, angka tersebut bukan sekadar nomor, melainkan simbol kebersamaan, keberuntungan, dan kemakmuran.
“Nomor tiga ini bagi saya adalah simbol kebersamaan. Membangun pemerintahan tidak bisa dilakukan sendirian. Harus ada sinergi antara bupati, wakil bupati, pemerintah daerah, ulama, dan seluruh elemen masyarakat,” ujar Ayu usai pengundian nomor urut di KPU Kabupaten Cirebon, Senin (23/9).
Menurutnya, nomor tiga juga berhubungan dengan huruf 'W' yang merupakan huruf pertama dari nama Wali, sebuah simbol spiritual yang sangat dikenal di kalangan masyarakat Cirebon. “Nomor tiga ini memberi keberuntungan, seperti simbol wali yang menjadi inspirasi dalam memimpin dengan bijak,” terangnya.
BACA JUGA:Nyaris Sama, Inilah Visi Misi Lengkap Tiga Calon Bupati Kuningan
Ayu menjelaskan, salah satu fokus utama ketika terpilih nanti adalah memperbaiki infrastruktur jalan yang rusak, yang selama ini menjadi keluhan banyak warga. Ia menggarisbawahi bahwa kondisi jalan yang buruk berdampak besar terhadap aktivitas ekonomi dan pariwisata di Kabupaten Cirebon.
“Banyak warga mengeluhkan kondisi jalan rusak. Ini menjadi kebutuhan dasar yang harus segera diperbaiki. Jalan yang rusak bukan hanya menghambat mobilitas, tapi juga berpengaruh pada ekonomi dan pariwisata. Cirebon dikenal dengan wisata kuliner, batik, dan religi, tapi wisatawan enggan datang jika infrastruktur tidak memadai,” jelasnya.
Ia mencontohkan kondisi di Desa Penambahan, di mana para ibu pengrajin batik kini hanya bekerja sehari dalam seminggu akibat menurunnya jumlah wisatawan. "Dulu mereka bisa bekerja setiap hari, tapi sekarang berkurang drastis karena akses yang sulit bagi wisatawan,” ungkapnya.
Selain itu, pihaknya juga menargetkan semua jalan di Kabupaten Cirebon 100 persen mulus demi kesejahteraan masyarakat. Selain itu, lanjut Ayu, pihaknya juga berkomitmen memberikan layanan kesehatan gratis untuk mengatasi rendahnya Indeks Pembangunan Manusia (IPM) di Cirebon.
BACA JUGA:Inovasi Pembelajaran PAI di Cirebon, Flipped Classroom untuk Siswa Inklusif dan Interaktif
“IPM kita masih berada di posisi kelima dari bawah di Jawa Barat. Ini mengkhawatirkan, dan saya ingin meningkatkan kualitas layanan kesehatan serta memastikan akses yang lebih mudah bagi masyarakat,” tegasnya.
Selain infrastruktur dan kesehatan, Ayu juga berkomitmen menjalankan tata kelola pemerintahan yang transparan dan profesional. Ia menekankan pentingnya penempatan aparatur sipil negara (ASN) sesuai kompetensi, tanpa pengaruh politik atau faktor suka-tidak suka.
“Saya pastikan tidak akan ada intervensi dalam penempatan pejabat. Mereka harus ditempatkan sesuai keahlian masing-masing. Dengan cara ini, saya yakin mereka bisa bekerja lebih inovatif dan kreatif,” imbuhnya.
Maka, pentingnya inovasi dalam pengelolaan anggaran untuk memaksimalkan pembangunan. “Tanpa inovasi, Kabupaten Cirebon akan sulit maju dan berkembang,” pungkasnya. (sam/adv)
BACA JUGA:Serentak Digelar di 3 Kota, Ribuan Bikers Antusias Ramaikan MAXi Yamaha Day di Bandung, Banyuwangi, dan Medan