BACA JUGA:Viral! Jadi Korban Kapal Tenggelam, Warga Cirebon Ditemukan Selamat oleh Nelayan Madura
BACA JUGA:Kejari Kabupaten Cirebon Tetapkan Kuwu Ciwaringin Sebagai Tersangka Kasus Dugaan Korupsi APBDes 2023
“Besok (hari ini) saya akan ikut mendampingi,” tandas Arif.
Nah, proses penyidikan pun terus berlanjut. Hari ini, Rabu (6/11/2024), tim khusus dari Kejari Kota Cirebon akan melakukan uji beton.
Tujuannya untuk mengetahui kekuatan struktur bangunan Gedung Setda yang dibangun pada 2017 tersebut.
Pantauan Radarcirebon.com di lokasi, tim ahli yang ditunjuk kejaksaan sudah tiba di Gedung Setda dan langsung mengambil sampel beton dari struktur lantai dan kolom.
Tim ini dipimpin langsung Kasi Pidsus Kejari Kota Cirebon, Pahmi SH MH didampingi sejumlah pejabat Pemkot Cirebon.
Untuk diketahui, Gedung Setda Kota Cirebon dibangun pada tahun anggaran 2017-2018. Proyek ini memakan biaya Rp86 miliar. Dikerjakan oleh PT Rivomas Penta Surya.
Berdasarkan hasil audit, diketahui ada selisih dari hasil pekerjaan yang menjadi temuan sekitar Rp11,8 miliar. Selisih inilah yang sedang diusut oleh Kejari Kota Cirebon.
Kasi Intelijen Kejari Kota Cirebon, Slamet Heryadi SH, mengatakan bahwa pemeriksaan fisik bangunan untuk keperluan penyidikan.
Yakni pengumpulan alat bukti yang akan mendukung kelanjutan dari perkara yang sedang diproses tersebut.
Terkait tahapan penyidikan, Slamet mengungkapkan bahwa pihaknya telah memanggil 20 orang saksi.
Para saksi yang dipanggil adalah pelaksana, perencana, dan pihak terkait yang ikut dalam proyek pembangunan Gedung Setda.
“Sejak adanya temuan BPK, kami sudah lakukan pemanggilan saksi. Kami belum bisa memutuskan (tersangka, red) sebelum ada hasil dari tim ahli," jelasnya.