"Jika setelah dilakukan pengumuman, tidak ada pihak yang mengambil barang, maka barang akan disimpan di pos pengamanan stasiun."
BACA JUGA:Tidak Hanya Mengajar, Pendidik se-Jabar Bakal Dilatih Jadi Guru Penggerak, Berlaku di Semua Jenjang
"Selanjutnya barang yang ditemukan tersebut akan diberi label barang temuan, serta diverifikasi dan diinput datanya ke dalam Database Lost and Found yang dimiliki oleh PT KAI."
"Dengan melakukan penginputan barang temuan tersebut ke dalam Database Lost and Found, diharapkan dapat mempermudah dalam pencarian barang hilang sesuai dengan ciri maupun spesifikasi barang yang telah dilaporkan oleh para penumpang maupun calon penumpang KA,’’ jelasnya.
Arie memaparkan, sistem pendataan Lost and Found sudah terhubung secara online dan bisa diakses di berbagai stasiun.
Dengan demikian, pelapor yang merasa kehilangan barang dapat melaporkan barang tersebut di seluruh stasiun.
BACA JUGA:Omoda E5 Raih Sertifikasi Bintang Lima di Euro NCAP dan Australasian NCAP
"Sepanjang 2024, dari Januari sampai Oktober terdapat 250 barang temuan dengan estimasi nilai barang sebesar Rp383.203.000 dan telah dimasukkan pada database sistem Lost and Found."
"Sedangkan pada periode Tahun 2023 PT KAI Daop 3 Cirebon menemukan 280 barang dan mengamankan barang tersebut dengan estimasi nilai barang sebesar RpRp289.685.000."
"Jenis item barang-barang berharga yang diamankan seperti barang elektronik, perhiasan, dokumen berharga serta uang tunai dan barang berharga lainya seluruhnya sudah kembali ke pemiliknya,” paparnya.
Mohamad Arie menegaskan, barang bawaan pelanggan merupakan tanggung jawab masing-masing, namun demikian untuk memberikan layanan maksimal."Petugas KAI akan selalu berupaya membantu mengamankan barang tertinggal yang masih ada di atas kereta apiataupun stasiun," pungkasnya. (rdh)