80 Persen Bangunan Sekolah di Kuningan Rusak, APBD Saja Tidak Cukup untuk Perbaikan

Rabu 18-12-2024,12:00 WIB
Reporter : Agus Sugiarto
Editor : Tatang Rusmanta

Yaya menambahkan, dirinya optimsitis, kepepemimpinan yang baru di Kuningan dapat menyelesaikan masalah ini. 

BACA JUGA:Begini Reaksi Tim Kuasa Hukum Iptu Rudiana Pasca MA Tolak PK Ketujuh Terpidana Kasus Vina Cirebon

Meski baru akan dilantik pada Februari 2025, menurut dia, masih dapat mengejar program dengan upaya yang maksimal selama lima tahun ke depan.

"Kami di DPRD berharap bupati dan wakil bupati terpilih bisa bersinergi dengan anggota dewan di tingkat kabupaten, provinsi, maupun pusat. Sinergi ini penting agar kita bisa mengoptimalkan anggaran dari pemerintah pusat untuk mempercepat penyelesaian masalah sarana dan prasarana pendidikan," imbuhnya.

Dia menyadari, menyelesaikan masalah 80 persen bangunan sekolah rusak di Kuningan dibutuhkan waktu panjang.

Masalahnya adalah postur APBD Kabupaten Kuningan. Menurutnya, jika perbaikan infrastruktur pendidikan hanya mengandalkan APBD maka hasilnya tidak akan maksimal.

Oleh karena itu, menurut Kang Yaya, diperlukan sinergi dengan pusat dan provinsi menjadi solusi paling realistis.

"Kalau hanya mengandalkan APBD, saya kira tidak akan bisa mengcover semuanya. Kita butuh anggaran besar. Mungkin di tahun kedua kepemimpinan bupati-wakil bupati nanti, progress penyelesaian akan mulai terlihat," jelasnya.

Kang Yaya juga menekankan pentingnya perbaikan sarana pendidikan untuk mendukung peningkatan kualitas belajar. 

Selain itu, ia menyoroti dampaknya terhadap peningkatan angka Rata Lama Sekolah (RLS) di Kuningan yang saat ini baru berada di angka 7,8 persen.

"Kalau bangunan sekolah sudah bagus dan nyaman, kegiatan pembelajaran akan lebih optimal. Harapannya, ini juga akan meningkatkan angka RLS kita. Apalagi bupati terpilih adalah mantan Kepala Dinas Pendidikan, jadi saya optimis beliau paham betul bagaimana menyelesaikan persoalan ini," tandasnya.

Di akhir pernyataan, Kang Yaya menegaskan bahwa kondisi 80 persen bangunan sekolah yang memprihatinkan ini harus menjadi perhatian serius semua pihak. 

Tanpa adanya langkah konkret dan sinergitas, kualitas pendidikan di Kuningan akan sulit berkembang.

"Ini penting. Jika kita ingin pendidikan di Kuningan maju, perbaikan infrastruktur sekolah harus menjadi prioritas utama. Kita tidak bisa berdiam diri melihat kondisi ini terus berlarut-larut," pungkasnya.

Kategori :