
Pendekatan ini tidak hanya melatih pemahaman teks, tetapi juga membangun kepercayaan diri santri dalam menyampaikan argumen mereka.
Dalam tradisi pesantren, penguasaan ilmu alat menjadi bekal wajib bagi santri untuk berdakwah di tengah masyarakat.
Dengan pendekatan multidisipliner yang mengintegrasikan pedagogik dan andragogik, santri diharapkan mampu menjawab berbagai persoalan, mulai dari tata cara ibadah hingga muamalah, yang semuanya merujuk pada kitab kuning. (sam)