Mandi Petasan dan Sepak Bola Api, Ini Dia Sejarahnya Tradisi Menyambut Ramadan di Pesantren Ciwaringin Cirebon

Rabu 12-02-2025,09:46 WIB
Reporter : Dedi Haryadi
Editor : Tatang Rusmanta
Mandi Petasan dan Sepak Bola Api, Ini Dia Sejarahnya Tradisi Menyambut Ramadan di Pesantren Ciwaringin Cirebon

RADARCIREBON.COM – Suasana menjelang Ramadan sudah terasa di sejumlah daerah. Beberapa tradisi menyambut bulan puasa sudah digelar.

Termasuk di Cirebon, beragam tradisi mulai dilakukan oleh warga untuk menyambut bulan suci Ramadan 1446 Hijriah.

Tradisi menyambut Ramadan yang paling meriah antara lain digelar di Ciwaringin, Kabupaten Cirebon.

Ratusan santri pondok pesantren Ciwaringin, Kabupaten Cirebon melaksanakan tradisi menyambut Ramadan dengan melakukan berbagai atraksi dengan api. 

BACA JUGA:Kehadiran Patrick Kluivert Tidak Membuat Pelatih Australia Gentar Atas Timnas Indonesia

BACA JUGA:Ada Cap Go Meh, Calon Penumpang Kereta Api Harap Datang Lebih Awal dari Jadwal Keberangkatan

Atraksi yang dilakukan mulai dari mandi petasan hingga bermain sepak bola api dilaksanakan pada Selasa malam (11/2/2025).

Dalam pertunjukan ini, para santri tidak hanya menggiring bola api, tetapi juga memegang dan melemparkannya layaknya bola biasa.

Selain itu, mereka juga melakukan atraksi mandi petasan, di mana ratusan petasan dililitkan ke tubuh santri lalu diledakkan satu per satu. 

Aksi ini tentu tidak bisa dilakukan sembarangan, karena membutuhkan persiapan khusus dan keahlian tertentu.

BACA JUGA:Ditutup Pada 18 Februari 2025, Berikut Persyaratan, Tahapan, Kriteria dan Cara Pendaftaran SNBP 2025

Atraksi permainan api ini telah menjadi tradisi turun-temurun yang dinantikan oleh para santri dan warga setempat setiap tahunnya.

Keberanian dan keterampilan santri dalam mengendalikan api menjadi daya tarik utama, menjadikan acara ini semakin semarak dalam menyambut datangnya Ramadan.

Tradisi yang dilakukan  setiap tahun jelang Ramadan ini selalu dipadati ribuan warga untuk menyaksikan keindahan dan keseruannya.

"Alhamdulillah tak terasa panas saat bermain api dan petasan, mungkin sudah didoakan para kiyai-kiyai kita supaya kita lebih tenang biar bisa hadapi itu semua. Kita berserah diri pada Tuhan saja," ujar Faizul Kurnain, salah satu santri yang bermain atraksi kepada Radarcirebon.com.

Kategori :