
CIREBON, RADARCIREBON.COM - Kasus kebakaran yang terjadi di Kabupaten Cirebon, jumlahnya turun drastis.
Penurunan jumlah kasus tersebut, terlihat dari data yang tercatat. Jika pada 2023 terjadi 537 kasus kebakaran, di tahun 2024 hanya tersisa 341 kasus.
Tidak hanya itu, potensi kerugian juga turun siginifikan, dari Rp89,5 miliar menjadi Rp21,4 miliar.
Keberhasilan ini bukan semata hasil kerja keras petugas pemadam kebakaran (Damkar) dan selang air.
Di balik capaian tersebut, ada strategi inovatif, sinergi lintas instansi, serta peran masyarakat.
BACA JUGA:Kebakaran Toko HP di Tentara Pelajar Cirebon, Api Cepat Menjalar ke Lantai 2
BACA JUGA:Klasemen Timnas Putri Indonesia Kualifikasi Piala Asia 2026 di Bawah China Taipei
Kepala Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (Disdamkarmat) Kabupaten Cirebon, Mohamad Ferry Afrudin SSTP, mengatakan, ada beberapa faktor yang menjadi pendukung.
Menurut Ferry, salah satu kunci keberhasilan adalah pembentukan Relawan Pemadam Kebakaran (Redkar) yang lahir dari musyawarah perencanaan pembangunan (Musrenbang) tingkat kecamatan.
Program ini kemudian diselaraskan dengan program Pelitaku (Peduli Lingkungan Tanpa Kumuh) milik Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman, dan Pertanahan (DPKPP).
"Hasilnya sangat terasa. Permukiman menjadi lebih aman, tertata, bebas kumuh, dan masyarakat lebih sigap menghadapi potensi kebakaran," jelas Ferry dikutip dari Koran Radar Cirebon, Edisi Senin 30 Juni 2025.
BACA JUGA:Klasemen Timnas Putri Indonesia Kualifikasi Piala Asia 2026 di Bawah China Taipei
BACA JUGA:Lucky Hakim Akan Bangun Tanggul Raksasa di Indramayu, Ternyata Ini Dia Tujuannya
Berkat inovasi ini, capaian Standar Pelayanan Minimal (SPM) pun meningkat, dari 88,57 persen pada 2023 menjadi 91,42 persen pada 2024.
Disdamkarmat juga meraih penghargaan Juara 1 Penyelenggaraan Program Gerakan Keluarga Sehat Tanggap dan Tangguh Bencana (GKSTTB) tingkat Jawa Barat 2024.