
CIREBON, RADARCIREBON.COM – Peringatan 10 Muharram selalu menjadi momen istimewa bagi umat Islam di Indonesia, termasuk di Kabupaten Cirebon.
Momen 10 Muharram, ada tradisi yang sampai saat masih masih dilestarikan, yakni memberikan santunan dan doa kepada anak-anak yatim.
Hal ini dilakukan oleh Pemerintah Desa Gembongan Mekar, Kecamatan Babakan, Kabupaten Cirebon, Sabtu 5 Juli 2025 malam atau bertepatan dengan malam 10 Muharram.
Sejumlah anak yatim piatu di desa tersebut dikumpulkan untuk diberikan santunan.
BACA JUGA:Frank van Kempen Resmi Menjadi Pelatih Timnas Indonesia U-20
BACA JUGA:Tidak Sepi-sepi Amat, Penumpang Rute Kertajati-Singapura Peminatnya Cukup Tinggi
Menariknya, mereka adalah anak yatim yang dulu orang tuanya menjadi pekerja migran atau salah satunya masih aktif bekerja di luar negeri.
Menurut Kuwu Desa Gembongan Mekar, Kamaludin, alasan memprioritaskan anak yatim dari keluarga pekerja migran bukan tanpa sebab.
Desa Gembongan Mekar memang dikenal luas sebagai salah satu lumbung pekerja migran Indonesia di Kabupaten Cirebon.
Karena, banyak warganya yang menggantungkan hidup di luar negeri sebagai pekerja migran.
"Ada sebanyak 60 anak yatim purna dan yang masih aktif sebagai pekerja migran. Namun ada juga anak yatim dari keluarga non pekerja migran sekitar 10 anak," tuturnya.
BACA JUGA:Ukir Sejarah, Megatron Resmi Bermain di Liga Bola Voli Turkiye Bersama Klub Manisa BBSK
BACA JUGA:Cegah Tawuran Remaja, Puluhan Petinju Amatir Berebut Piala Walikota Cirebon
Acara santunan yang berlangsung di balai desa yang dibarengi juga rangkaian doa bersama yang kemudian diusapkan ke kepala para anak yatim sebagai simbol harapan dan perlindungan.