Sejarah Desa: Asal Usul Rawagatel Cirebon, Legenda Balong Beracun dan Kesaktian Ki Jaka Tawa

Kamis 11-12-2025,17:17 WIB
Reporter : Tatang Rusmanta
Editor : Tatang Rusmanta

Namanya sendiri memiliki arti simbolis: Jaka berarti laki-laki, dan Tawa berarti mengobati—laki-laki yang mampu menyembuhkan.

Sumur Kejayan dan Jayasampurna: Jejak Kaki Sang Penyembuh

Usai menetralisasi balong, Ki Jaka Tawa berjalan sekitar 50 meter ke arah kanan dan menancapkan tombaknya di tanah. 

Dari lokasi itu muncul mata air yang dinamakan Sumur Kejayan. Ia kemudian melangkah lagi ke arah kiri, menancapkan tombaknya, dan terbentuklah Sumur Jayasampurna.

Kedua mata air ini masih dipercaya sebagai patilasan dan berada di wilayah Desa Rawagatel hingga kini.

Asal Usul Nama Desa Rawagatel

Nama Rawagatel muncul pada masa kolonial Belanda. Menurut cerita, Ki Jaka Tawa menghancurkan perkampungan di daerah itu sehingga yang tampak oleh penjajah hanyalah hamparan rawa. 

Ketika pasukan Belanda mencoba menerobosnya, mereka mengalami gatal yang sangat hebat. Sejak itulah wilayah tersebut disebut Rawagatel, yang berarti rawa yang menyebabkan gatal.

Walau kisah ini bersinggungan dengan legenda Pajajaran dan kedatangan Belanda, catatan sejarah menyebutkan keduanya tidak memiliki korelasi langsung. 

Kerajaan Pajajaran runtuh pada 1579 Masehi, sedangkan Belanda pertama kali mendarat di Nusantara pada 1596 di bawah Cornelis de Houtman.

Lalu, apakah Ki Jaka Tawa benar-benar memiliki umur panjang hingga melewati masa-masa itu? Cerita rakyat menyerahkan jawabannya pada misteri dan kebijaksanaan masyarakat yang mewarisi kisah ini turun-temurun.

Kategori :