Dulu Para Pelajar Sampai Inden, Sekarang Penjualan Anjlok

Selasa 09-12-2014,09:00 WIB
Reporter : Dian Arief Setiawan
Editor : Dian Arief Setiawan

Gencarnya razia knalpot bising yang dilaksanakan Polisi Resor Cirebon Kabupaten membuat para pedagang knalpot racing mengalami penurunan omzet yang sangat drastis. Dalam satu bulan, mereka hanya menjual satu unit knalpot saja. SARIP SAMSUDIN, Sumber SIANG itu langit Kabupaten Cirebon didominasi mendung. Cuaca yang kurang mendukung ini seolah menjadi representasi usaha penjualan knalpot racing. Omzet usaha yang sebelumnya menjanjikan itu, kini terancam bangkrut. Bahkan, sejumlah pedagang yang ditemui Radar mengaku, mulai menolak pengiriman stok oleh produsen knalpot. Biasanya para pedagang onderdil sepeda motor yang menyediakan knalpot racing itu diserbu para pembeli tiap akhir pekan. Para pembeli knalpot tersebut mayoritas dari kalangan muda yang masih berstatus sebagai pelajar dan mahasiswa. Salah satu pedagang aksesoris kendaraan bermotor di Jalan Raya Sultan Agung Tirtayasa, Kecamatan Sumber, Dodo (25) mengatakan, penjualan knalpot racing yang biasanya mencapai lima hingga tujuh unit di akhir pekan sekarang ini nyaris mustahil tercapai. Bisa terjual satu unit saja sudah bagus. “Dulu biasanya sampai pada inden. Mereka bahkan pesan jauh-jauh hari untuk knalpot jenis tertentu. Sekarang sih sudah nggak ada yang seperti itu,” tutur pengelola toko aksesori AMV Sumber ini. Menurut dia, penurunan penjualan knalpot racing ini disebabkan para pecinta motor was-was lantaran banyak razia dari kepolisian. Mereka kini lebih memilih menggunakan jenis knalpot standar. Sebagai pedagang, dirinya berharap ada peraturan mengenai penggunaan knalpot bising yang lebih rinci. “Knalpot bising yang dijadikan target operasi itu harus dirinci yang seperti apa, bisingnya itu segimana? Kan banyak orang juga yang ingin berbeda, pakai knalpot yang berbeda karena mereka kan hobi,” tuturnya. Dia mencontohkan motor Harley Davidson yang menggunakan knalpot standar dari pabriknya dalam kondisi sudah berbunyi keras dan menggelegar. Ada lagi knalpot yang memang bukan bawaan dari pabrik dan merupakan bentuk modifikasi, namun suaranya tidak bising tapi sedikit menggelegar. Nah, inilah yang perlu penjelasan lebih lanjut. “Mestinya harus dibedakan ukuran kebisingannya itu seperti apa. Tidak semua knalpot racing itu bising. Memang benar kalau knalpot racing itu adalah knalpot yang bukan bawaan dari pabrikan sepeda motor itu sendiri, namun suaranya kan bervariasi. Ada yang bising dan ada juga yang tidak,” bebernya. Salah seorang pehobi kendaraan bermotor, Nurwenda (22) mengaku, tidak mempermasalahkan razia knalpot bising, meski pada beberapa motor rasanya tidak klop bisa knalpotnya standar. “Ya motor-motor lama kan cenderung pakai knalpot bising. Tapi ya bagaimana lagi, namanya kan sudah peraturan ya harus ditaati,” tuturnya. Seperti diketahui, belaka­ngan ini Polisi Resor Cirebon Kabupaten memang gencar melakukan razia knalpot bising. Penyebabnya, kerawanan lalu lintas cenderung mengalami pening­katan. Bahkan, seringkali terjadi aksi keributan antar kampung yang disebabkan sekelompok pemuda yang melintas dengan knalpot bising. Belum lagi masalah geng motor yang hingga kini belum tuntas. (*)

Tags :
Kategori :

Terkait