Kembangkan Teknologi Mobile Cellular
CIREBON - Telkomsel bangun fasilitas Research and Development (R&D) yang pertama di Indonesia. Bersinergi dengan Telkom, Telkomsel R&D merupakan wadah terbaik bagi pengembangan industri telekomunikasi seluler. Tidak hanya itu, Telkomsel R&D menggandeng institusi penelitian seperti BPPT, LIPI, universitas, dan komunitas developer untuk menguji coba aplikasi atau prototipe secara lengkap demi meningkatkan ekosistem jaringan wireless dan meningkatkan evolusi teknologi telekomunikasi.
Berdirinya Telkomsel R&D menunjukkan komitmen Telkomsel dalam mengembangkan evolusi dan teknologi seluler demi kemajuan industri telekomunikasi seluler di Indonesia. Berlokasi di Bandung dengan luas sekitar 375 meter persegi, Telkomsel R&D memiliki fasilitas lengkap meliputi ruang perangkat, ruang data center, ruang pengujian, ruang monitoring, IP Surveillance dan fasilitas demo (outdoor). Seluruh fasilitas ini akan mendukung proses inkubasi teknologi, sebelum akhirnya disajikan kepada masyarakat.
Direktur Utama Telkomsel, Sarwoto Atmosutarno menjelaskan, Telkomsel R&D merupakan wadah untuk menguji coba teknologi masa depan dalam industri telekomunikasi seluler di Indonesia. Dengan adanya Telkomsel R&D, pihaknya mendukung kebijakan pemerintah untuk menciptakan peluang bagi industri lokal dalam lisensi moderen. “Sebelum terbentuknya Telkomsel R&D, sebenarnya Telkomsel telah bekerja sama dengan UI, ITB, dan ITT Bandung. Dengan adanya Telkomsel R&D ini, kami harap kerja sama akan terjalin dengan lebih erat dan harmonis,” katanya dalam siaran pers kepada Radar, Senin (5/12).
Telkomsel selalu mengedepankan riset sebelum meluncurkan aplikasi dan layanan baru ke masyarakat. Sebelum Telkomsel R&D terbentuk, Telkomsel melalui testbed melakukan riset untuk proses operasional seperti pengujian software, hardware, sistem dan aplikasi yang diimplementasikan pada live network. Dengan adanya fasilitas Telkomsel R&D, Telkomsel memiliki keleluasan dalam mengembangkan riset-riset teknologi baru melalui fasilitas riset baru yang independen dan terpisah dari live network.
Telkomsel R&D akan mengembangkan teknologi mobile cellular terutama mengenai mobile broadband dan green technology. Trial outdoor pada teknologi LTE telah dilakukan Telkomsel di Pelabuhan Ratu dan Bandung, Jawa Barat, pada 2010. Selanjutnya Telkomsel akan menggali lebih jauh performansi dan fungsi dasar dari teknologi LTE agar bisa dikembangkan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat terkait kecepatan dan kapasitas komunikasi dengan cost bit yang semakin menguntungkan. Acara akan dihadiri Head of BPPT, Dr Ir Marzan A Iskandar, yang mengulas implementasi green technology dalam era mobile broadband.
12 mitra terlibat dalam penyajian peralatan dan aplikasi di Telkomsel R&D. Di antaranya ZTE, Huawei, NSN, Ericsson dan NEC. Dalam peresmian Telkomsel R&D, dilakukan touring untuk melihat langsung demo teknologi LTE, Femtocell , Flexi NG ATCA, Solar Cell, Micro Hydro, CDC System, dan dilakukan uji coba mengendarai LTE Smart Car. LTE Smart Car, merupakan kendaraan yang memilki content dan aplikasi seperti LBS (Location Base Sevices), Home Monitoring, Mobile TV, Telkomsel Application Store dan aplikasi lain yang bermanfaat yang berbasis LTE.
“Menyadari keterbatasan sumber energi dan mencermati tren penggunaan energi alternatif, tren teknologi dunia, serta perlunya kesadaran bersama untuk ikut melestarikan alam, Telkomsel terus mencari terobosan penerapan penggunaan teknologi yang ramah lingkungan dan tidak menimbulkan polusi. Telkomsel R&D juga fokus ke arah pengembangan green technology melalui sumber energy alternatif,” jelas Sarwoto.
Pemanfaatan BTS tenaga air terobosan baru pertama di Asia. Lewat karya anak negeri, inovasi green technology tak pernah henti diciptakan. Hingga kini, tidak kurang 2.200 BTS (base transceiver station) berbasis ramah lingkungan yang terdiri dari solar cell, mikrohidro, fuel cell dan hotel BTS telah tersebar diseluruh wilayah Indonesia. Selanjutnya Telkomsel akan terus memperluas pemakaian green technology seperti Green Building Automation Solution (GBAS), wind energy, dan energy efficient data center. Sedangkan di bidang radio dan core, Telkomsel sedang mempersiapkan teknologi cloud RAN dan core convergence.
Tidak hanya berguna memenuhi kebutuhan jangkauan sinyal Telkomsel, keberadaan BTS mikrohidro dan solarcell tersebut mampu membuka wilayah terisolasi dari pasokan aliran listrik konvensional, termasuk mendongkrak nilai perekonomian di wilayah tersebut di atas. Inovasi bidang teknologi ini dipersembahkan untuk masyarakat Indonesia, sebab Telkomsel berkomitmen membangun Indonesia, karena Telkomsel Paling Indonesia. (rls)