350 calon kuwu dari 124 desa di 37 kecamatan di Kabupaten Cirebon akan bertarung di pemilihan kuwu (pilwu) serentak 25 Oktober mendatang. Kampanye pun dimulai kemarin (19/10) sampai Rabu (21/10). Kampanye tentu saling beradu visi misi untuk mendapatkan simpati masyarakat.
EUFORIA pemilihan kuwu tidak kalah dengan pemilihan kepala daerah. Sejumlah alat peraga kampanye sudah mewarnai ruas jalan desa dan kabupaten. Ratusan calon kuwu (kepala desa) pun sudah melakukan kampanye untuk bisa memenangkan pesta demokrasi tingkat desa itu.
Pilwu serentak ini menelan biaya yang tak sedikit. Selain anggaran Rp7 miliar untuk penyelenggaraan, Pemerintah Kabupaten Cirebon juga telah mengganggarkan hampir sekitar Rp3 miliar untuk pengamanan pelaksanaan pesta demokrasi tingkat desa itu. Jadi, jika ditotal jumlahnya Rp10 miliar.
Kepala Satpol PP Kabupaten Cirebon, Harry Safari Margapradja mengatakan anggaran pengamanan pilwu sudah dianggarkan di APBD 2015 sebesar Rp617 juta. Sementara di APBD Perubahan 2015, pihaknya mencoba menganggarkan sebesar Rp2 miliar. “Anggaran ini dilihat dari jumlah personel yang terlibat. Dari banyaknya yang terlibat saja sudah kelihatan angkanya. Yang jelas kita sudah ajukan di perubahan,\" tuturnya kepada Radar Cirebon, belum lama ini.
Dalam pemilihan kuwu sendiri, Harry mengatakan pihaknya akan menerjunkan sekitar 200 anggota mandor polisi (MP) di setiap kecamatan. Jadi bukan hanya anggota Satpol PP, namun kasi trantib atau MP di masing-masing kecamatan pun dilibatkan. “Kami menjadi koordinator pengamanan. Nah untuk memperkuat pengamanan ini kita juga libatkan kepolisian, TNI dan Denpom,\" jelasnya.
Tidak hanya melakukan pengamanan saat pelaksanaan pemungutan suara, pihak keamanan juga melakukan pendeteksian potensi kerawanan. Maksudnya agar kemungkinan-kemungkinan gesekan yang terjadi dalam pilwu bisa diminimalisasi. \"Kita bekerjasama dengan pihak kepolisian untuk juga melakukan pendeteksian dini sehingga potensi-potensi kerawanan ini bisa kita antisipasi dari awal,\" jelas dia.
Untuk kepolisian dan TNI, sebanyak 2.353 personel gabungan akan mengamankan pilwu. Ribuan personel tersebut terdiri dari jajaran Polres Cirebon, Polres Cirebon Kota, TNI, BKO Polres Majalengka, Kuningan dan Indramayu, serta BKO Polda Jabar. Mereka akan disebar ke 124 desa untuk menjaga keamanan dan kenyamanan masyarakat serta fasilitas umum yang ada.
Satpol PP sendiri telah membentuk tim mobile yang nantinya akan berkeliling desa. Ada tiga tim yang disiapkan untuk berpatroli. “Mereka akan ditempatkan di barat, timur, dan tengah. Mereka nantinya mengecek pelaksanaan pilwu dengan cara berkeliling. Ada sekitar 200 personel yang ditempatkan di seluruh wilayah pemilihan kuwu,” lanjut dia.
Harry pun mengimbau masyarakat untuk berperan aktif dalam menjaga kondusivitas masing-masing daerahnya. “Mari kita sukseskan pemilihan kuwu ini secara bersama-sama sehingga kondusivitas dan keamanan daerah tetap terjaga,\" tegasnya.
KAMPANYE, JAGA KONDUSIVITAS
Sementara itu, masa kampanye calon kuwu sudah dimulai. Senin (19/10) misalnya, ada kampanye di Desa Karangmalang, Kecamatan Karangsembung, Kabupaten Cirebon. Salah satu calon kuwu yang berkampanye adalah Saronih. Mengenakan pakaian serba hitam dengan syal batik sebagai aksesori kepala, dia diarak pendukungnya keliling desa.
Saronih merupakan salah satu calon kuwu Desa Karangmalang, satu dari tiga desa di Kecamatan Karangsembung yang akan melaksanakan pemilihan kuwu serentak 25 Oktober mendatang. Dia akan berhadapan dengan Ukar Sukardan yang mendapatkan nomor urut 2. Saronih pernah menjabat sebagai kuwu desa setempat periode 2008-2014. “Karena masyarakat menginginkan, saya maju lagi,” katanya di sela-sela kampanye.
Maju lagi sebagai calon kuwu, Saronih mengaku modal nekat. “Saya nyalon lagi ini modal nekad, tidak punya uang. Berkat dukungan masyarakat dan pemerintah, saya bisa nyalon kuwu untuk kedua kalinya,” ucapnya. Dia berujar, jika terpilih nanti, siap mengabdi ke masyarakat dengan pelayanan 24 jam.
Kemudian, dengan bermodal kekayaan desa yang cukup melimpah, uang hasil lelang akan ia subsidikan kepada program pelayanan KTP dan KK gratis, membangun KUD dan BUMDes sebagai motor penggerak ekonomi bagi masyarakat. Infrastruktur desa juga menjadi prioritas utama. Bahkan, dia pun berani menjanjikan reward kepada majelis taklim setiap tahunnya. “Desa ke depan akan makmur, karena diberikan alokasi dana desa (ADD) dan dana desa (DD) yang melimpah. Anggaran itu akan dimanfaatkan untuk meningkatkan kemajuan desa,” janjinya.
Pesan kampanye atau visi misi seperti ini menjadi jargon setiap calon kuwu di. Masyarakat dimabukkan oleh janji kampanye yang muluk-muluk. “Saya juga menyiapkan strategi lain di menit-menit akhir tanpa harus melakukan serangan fajar,” ungkapnya.
Masa kampanye pilwu sendiri berlangsung selama tiga hari, dimulai kemarin (19/10). Sekda Kabupaten Cirebon Drs H Dudung Mulyana MSi meminta para calon kuwu dan tim sukses harus menjaga komitmen untuk terus memelihara rasa persaudaraan dan perdamaian. “Untuk melaksanakan pilwu yang berkualitas harus terus dijaga. Terutama untuk tim sukses dan simpatisan harus turut menjaga pilwu aman, damai dan kondusif,” kata Dudung Mulyana.
Euforia kampanye pun dikhawatirkan akan berujung pada perpecahan dan konflik. Maka dari itu, ia pun terus mendorong elit tim sukses dan simpatisan calon kuwu untuk menghindari kampanye negatif. “Kami harap agar dinamika kompetisi ini jangan dibawa ke dalam hati. Masyarakat jangan terpancing emosi dan saling menjelek-jelekkan. Marilah bangun kedamaian dan ketentraman,” harap Dudung.
Dudung pun mengajak seluruh simpatisan untuk melakukan kampanye secara profesional, mendidik, dan berintegritas. “Saya minta simpatisan dan pendukung calwu untuk memberi contoh yang baik sehingga dapat simpati dari masyarakat. Semoga pilwu serentak di Kabupaten Cirebon ini berjalan sukses, aman dan lancar,” harapnya. (kmg/jun/via)