CIREBON - Perjuangan taekwondoin Kota Cirebon Alfin Febriana pada Kejuaraan Nasional (Kejurnas) taekwondo 2015 yang berlangsung di Cibubur, Jakarta Timur, nihil. Alfin gagal menyumbangkan medali bagi kontingen Jawa Barat di Kejurnas sekaligus babak kualifikasi (BK) PON XIX/2016 tersebut. Dia dikalahkan atlet taekwondo asal Kalimantan Utara di babak delapan besar, Selasa (17/11). Laga Alfin di Cibubur disaksikan langsung oleh Sekretaris Umum Taekwondo Indonesia (TI) Kota Cirebon Estu Niana Syamia. Menurut Estu, Alfin kalah dengan sudden death setelah bertanding sama kuat hingga ronde ketiga. “Alfin lengah saat dilakukan sudden death. Dia gagal mengantisipasi tendangan keras lawan yang mendarat di kepalanya. Poin tiga untuk lawan sekaligus mengakhiri pertandingan itu. Perjuangan Alfin langsung berakhir,” tutur Estu, kemarin. Sebagai wakil Jawa Barat yang merupakan tuan rumah PON XIX/2016, Alfin dan rekan-rekannya mendapatkan wild card (tiket langsung) ke babak delapan besar Kejurnas. Artinya, para tekwondoin Jabar tinggal menunggu lawan di babak delapan besar sementara taekwondoin dari provinsi lain harus berjuang dari putaran pertama. Sayang, kesempatan itu tidak mampu dimanfaatkan Alfin. “Mungkin dia jenuh menantikan pertandingan sejak pagi, padahal babak delapan besar baru digelar sore hari. Makanya, pas bertanding Alfin seperti kurang fokus,” terang Estu. Estu mengatakan, kelengahan Alfin sudah terlihat sejak ronde pertama saat dia tertinggal 5-0 dari lawannya. Baru di ronde kedua Alfin mulai mengumpulkan poin sampai akhirnya berhasil menyamakan skor 12-12 di ronde ketiga. Sangat disayangkan saat dilakukan babak tambahan dengan poin sudden death, Alfin kecolongan. “Satu kesalahan yang sangat merugikan. Setelah berusaha keras dalam tiga ronde. Alfin harus rela menerima kekalahan hanya karena satu tendangan tepat mengenai kepalanya,” kata Estu. Meski gagal menampilkan kemampuan terbaiknya. Estu menjamin, posisi Alfin sebagai anggota tim Pemusatan Latihan Daerah (Pelatda) PON Jawa Barat tetap aman. “Setelah pertandingan, saya berbicara dengan pelatih Alfin di Pelatda. Posisi Alfin di Pelatda aman asalkan dia tidak melakukan tindakan yang indisipliner,” terangnya. Estu menyesalkan kekalahan atlet andalannya itu. Menurut dia, secara teknis Alfin sudah banyak kemajuan. Bahkan, menurut Estu, kualitas taekwondoin Kaltara berada satu level dibawah Alfin. “Alfin lengah, konsentrasinya buruk saat bertanding. Itu yang saya sesalkan,” pungkas mantan atlet yang kini wasit taekwondo nasional itu. (ttr)
Lengah, Alfin Gagal di Kejurnas
Kamis 19-11-2015,09:00 WIB
Editor : Harry Hidayat
Kategori :